Jauh dari hiruk pikuk ibukota, Mikhail Surgeyevich Gorbachev lahir pada tanggal 2 maret 1931 di Privolnoye, Krasnogvardeisky District, Starvol. Lebih dikenal dengan nama Mikhael Gorbachev, ia lahir dan tumbuh di keluarga petani. Ayahnya, Sergei merupakan keturunan Rusia, dan Ibunya, Maria merupakan keturunan Ukraina. Sergei bekerja sebagai mekanik di stasiun mesin dan traktor sementara Maria bekerja di pertanian kolektif. Uni Soviet pada awal tahun 1930 an tidaklah mudah. Adanya bencana kelaparan yang disebabkan karena kurangnya tenaga kerja di sektor pertanian mengakibatkan banyaknya korban jiwa. Tak terkecuali 2 paman dari Gorbachev. Meski begitu, Gorbachev dan anggota keluarga yang masih tersisa mencari cara bagaimana mengatasi hal tersebut. Gorbachev kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tangguh. Dengan perjalanan hidup yang penuh sepak terjang, siapa sangka mampu membawa gorbachev menjadi seseorang yang berpengaruh terhadap keberlangsungan Soviet. setelah menyelesaikan sekolah pada tahun 1950, Mikhael Gorbachev melanjutkan pendidikan di Moskow State University dengan fokus keilmuan di bidang hukum. Pada tahun 1952, Gorbachev secara resmi bergabung sebagai anggota partai komunis Uni Soviet. setelah lulus dari Moskow State University pada tahaun 1955, Gorbachev dikirim untuk bekerja di kantor kejaksaan wilayah Stavropol. Keberuntungan terus berpihak pada Gorbachev. Belum lama bekerja di kejaksaan Stavropol, ia mendapat tawaran sebagai wakil kepala Departemen Propaganda dan Agitasi di Komite Regional Ikatan Pemuda Komunis Leninis se -- Uni Soviet (komsomol). Hasil dari kerja kerasnya, mejadikan Mikhael Gorbachev sebagai sekretaris pertama komite regional Stavropol pada tahun 1970. Tepat satu tahun kemudian Mikhael Gorbachev menjadi anggota dari komite pusat partai Komunis Soviet. hal ini menjadikan Gorbachev sebagai salah satu golongan elite pemerintahan di Uni Soviet. Pada puncak karir Mikhael Gorbachev, ia dipilih sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet pada Maret 1985 yang mana jabatan ini menempatkan Mikhael Sergeyevich Gorbachev sebagai pemimpin dari Uni Soviet. Meskipun perang Dunia II telah berakhir ketika masa kepemimpinan Gorbachev berlangsung, namun persaingan antar blok timur dan blok barat berlangsung cukup lama dan terjadi dalam segala aspek mulai dari ekonomi, teknologi, militer, sosial -- budaya dan lainnya. Sehingga hal ini dikenal sebagai perang dingin. Adanya perang dingin berakibat pada timbulnya masalah perekonomian Uni Soviet karena banyaknya dana yang harus dikeluarkan untuk bersaing dengan Amerika. Bukan hanya itu, namun masalah birokrasi pemerintahan, adanya keterlambatan produktivitas Uni Soviet juga menjadi momok bagi Uni Soviet. Sehingga hal ini menuntut Gorbachev untuk melakukan reformasi. Reformasi yang dilakukan oleh Mikahil Gorbchev selaku pemimpin Uni Soviet ialah memperkenalkan glasnost dan perestroika. Glasnost adalah kebijakan yang diusung oleh Mikhail Gorbacev pada tahun 1986, tepat setahun setelah diangkatnya ia sebagai pemimpin Uni Soviet. Glasnost berarti sebuah transparasi atau keterbukaan terhadap masyarakat. Hal ini mencerminkan adanya komitmen pada pemerintahan Gorbachev ia mengizinkan masyarakat Uni Soviet untuk berdiskusi secara terbuka terkait permasalahan sistem pemerintahan dan solusi potensial serta mendorong pengawasan dan kritik terhadap para pemimpin. Bukan hanya glasnost, namun Gorbachev juga mengusung konsep perestroika yang merupakan sebuah political movement of reformation yang bertujuan untuk mengadopsi reformasi ekonomi atau memajukan ekonomi negara. Kebijakan ini dimulai dari sistem perdagangan di pasar hingga peraturan penyebaran yang intensif. Dengan adanya prestroika, Gorbachev menyarankan untuk Uni Soviet mengatur ulang tatanan pemerintahan atau mengadakan restrukturisasi. Kebijakan glasnost dan perestroika yang seharusnya memajukan perekonomian Soviet, justru membawa Uni Soviet di ambang keruntuhan. Inflasi yang meningkat serta adanya pemberlakuan reformasi moneter di mana adanya penghapusan tabungan masyarakat yang dianggap tidak memenuhi syarat membuat masyarakat kecewa. Reformasi perestroika mengakibatkan negara kehilangan banyak kontrol sehingga melemahkan tatanan lama Uni Soviet dan menuntut keterbukaan atau demokrasi sehingga hal tersebut sangat bertentangan dengan paham komunisme dalam Uni Soviet. Secara perlahan, hal ini membuat eksistensi Uni Soviet sebagai negara adidaya dengan wilayah kekuasaan terbesar di dunia mulai meredup. Tidak majunya perekonomian Soviet, perseteruan dengan kelompok sosialis konservatif hingga masuknya ideologi kapitalisme barat membuat situasi Uni Soviet kacau pada saat itu, hingga pada akhirnya Mikhail Gorbachev menyatakan mundur dari jabatannya sebagai pemimpin Uni Soviet sehingga beberapa negara yang bersatu dalam USSR atau Republik Sosialis Soviet satu per satu melepaskan diri menjadi 15 negara Republik Independen yakni Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgistan, Latvia, Lituania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkeminstan, Ukraina serta Uzbekistan. Uni Soviet resmi dinyatakan bubar pada 26 Desember 1991. Bubarnya Uni Soviet sebagai kesatuan Republik Sosialis menandakan berakhirnya perang dingin dan menempatkan Amerika Serikat sebagai pemenang. Muncul berbaga macam presepsi mengenai Mikahil Gorbachev atas runtuhnya Uni Soviet akibat kebijakan glasnost -- perestroika. Di satu sisi banyak yang beranggapan bahwasanya ia bertanggung jawab atas runtuhnya Uni Soviet. namun sisi lain, Gorbachev disanjung karena ia adalah salah satu pemimpin yang berorientasi pada perdamaian dan kemakmuran bagi warganya. Ia membuka jalan bagi eropa dan masyarakat Soviet untuk bebas setelah bertahun -- tahun terisolasi. Sehingga pada tahun 1990, Mikhail Surgeyevich Gorbachev memenangkan Nobel Perdamaian untuk perannya dalam mengakhiri perang dingin dan mengurangi ketegangan nuklir.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.zenius.net/blog/mikhail-gorbachev
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI