Mohon tunggu...
Awla Nafiisa
Awla Nafiisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengatasi Tantangan: Tumbuh dengan Strict Parents

25 Desember 2023   22:37 Diperbarui: 25 Desember 2023   22:57 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Tentunya kata strict parents sudah tidak asing lagi di zaman sekarang, apalagi di kalangan anak-anak dan remaja. Banyak anak yang merasa orang tuanya adalah strict parents karena merasa didikan serta aturan yang diberikan orang tuanya sangat keras dan ketat bagi mereka. Sedangkan dari sisi orang tua, justru mereka berpikir bahwa pola asuh yang ketat seperti itu sudah benar untuk mendidik anak-anaknya.

Pengertian dan karakteristik strict parents

Strict parents adalah istilah yang diberikan kepada orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter ke anaknya dengan melibatkan pembatasan dan pengekangan. Dengan pola asuh otoriter inilah strict parents lebih menekankan kedisiplinan dan kepatuhan ke anaknya dibanding pengasuhan dan dukungan emosional.

Strict parents mungkin memiliki pendekatan yang kaku untuk mengasuh anak, dengan sedikit pertimbangan untuk perasaan atau pendapat anak mereka. Strict parents seringkali terlalu memaksakan keputusan mereka kepada anak, dan membatasi anak-anak untuk membuat keputusannya sendiri. Hal ini membuat hubungan orang tua dan anak menjadi buruk dan terbentuknya komunikasi yang terbatas.

Strict parents seringkali memberlakukan aturan terlalu ketat pada anaknya dan seringkali terlalu menuntut anak sekaligus menaruh ekspektasi yang tinggi kepadanya. Dan mereka cenderung menggunakan hukuman sebagai metode untuk mendisiplinkan anak-anaknya, namun tidak memberikan kesempatan untuk bernegosiasi kepada anak-anaknya.

Untuk mengetahui apakah orang tua kita adalah strict parents atau bukan, bisa dilihat tidak hanya dari karakteristik orang tuanya saja, tetapi juga dapat kita lihat dari karakteristik dampak yang dialami pada anak. Berikut adalah dampak-dampak pola asuh dari strict parents pada anak:

  • Anak menjadi tidak jujur dengan orang tua
  • Anak mengalami kesulitan dalam memilih keputusan sendiri
  • Anak menjadi tidak percaya diri dan takut untuk mulai bertindak
  • Anak menjadi pemberontak karena penasaran dengan larangan orang tuanya
  • Anak menjadi sulit bercerita atau berkomunikasi dengan orang tua karena takut
  • Anak mengalami kesulitan dalam mengalami stress dan masalah emosional
  • Anak mengalami penghambatan kreativitas karena tidak pernah berkesempatan untuk bereksplorasi diri

Gaya pengasuhan strict parents memiliki potensi dampak negatif pada kebebasan, kemandirian, dan kesejahteraan emosional anak. Penting bagi orang tua yang ketat untuk menyeimbangkan disiplin dengan kehangatan dan dukungan emosional, serta mempertimbangkan kebutuhan individu dan temperamen anak mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun