Wacana yang belakangan berhembus, agar Bahasa Indonesia menjadi Bahasa ASEAN tak terbantahkan lagi. Ihwal tersebut kembali mengemuka saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN yang berlangsung di Jakarta, 7-8 Mei 2011.
Ketua DPR Marzuki Alie juga mengatakan, Majelis Antarparlemen ASEAN (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly/ AIPA) kemungkinan akan mencantumkan ketentuan dalam Statuta AIPA yang menyatakan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN.
Sebagian besar delegasi AIPA menerima usulan Indonesia untuk mencantumkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi atau bahasa kerja di kawasan ASEAN.
Sebuah jalan yang memuluskan Indonesia untuk lebih dikenal dalam tataran wilayah Asia Tengara. Apalagi momentum tersebut sangat tepat ketika ASEAN dipimpin oleh elite negeri sendiri. Terutama tentang perwujudan semboyan “satu visi, satu identitas, dan satu komunitas“.
Berbicara mengenai bahasa Indonesia yang akan di gunakan dalam komunitas ASEAN,tentu sangat strategis karena sepertiga penduduk ASEAN pun memakainya.
Apalagi Indonesia, sebagai kepulauan terbesar di ASEAN. Ditambah lagi Populasi Indonesia begitu fantastis. Ini langkah awal untuk mendorong semakin “terjualnya” Indonesia dalam kancah global.
Kebanggaan.
Pada mulanya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang tidak lain adalah bahasa pasar. Bahasa pasar tercipta dari gabungan bahasa-bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia yang dulu singgah di Melayu.
Kemudian bahasa tersebut berkembang pesat kosa katanya dan pada akhirnya terbentuk bahasa yang paling terkenal dari wilayah timur yaitu bahasa Melayu. Oleh bangsa Indonesia, bahasa Melayu kemudian dijadikan pondasi awal untuk membentuk bahasa baru dengan proses yang tidak sebentar.
Proses tersebut di antaranya adalah penambahan kosakata baru baik diserap dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah. Hingga pada akhirnya ejaannya disempurnakan.
Namun proses penyerapan kata tidak terputus hingga sekarang ini. Karena pada awalnya bahasa Indonesia adalah bentukan dari bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia, maka bahasa Indonesia memiliki ribuan kata yang diserap dari bahasa beberapa bangsa di dunia. Proses tersebut menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang ‘kaya’.