Mohon tunggu...
Awistin SeptiaNur
Awistin SeptiaNur Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi : Mendengarkan Musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dampak Politik Uang dalam Pemilu yang Merusak Karakter Masyarakat Indonesia

8 Desember 2024   07:10 Diperbarui: 8 Desember 2024   09:07 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurangnya edukasi terhadap pengetahuan berpartisipasi politik secara benar  kurangnya pemaparan tentang bahaya politik uang, dan ketidakpedulian masyarakat terhadap politik juga berperan penting dalam keberhasilan praktik politik uang ini.

4.Faktor Budaya

Ketika aktor politik mengadakan kampanye dan bertemu masyarakat lalu aktor politik tersebut menjalankan praktik politik uang ini, sebagian masyarakat akan memaklumi dan menganggap bahwa hal tersebut adalah kebiasaan untuk memberi masyarakat sebagian imbalan.

Dampak yang Ditimbulkan dari Praktik Politik Uang

Beberapa dampak yang ditimbulkan dari praktik politik uang :

1. Menumbuhkan dan mewajarkan korupsi

Para kontestan pemilu yang menghalalkan politik uang menghabiskan biaya yang besar untuk kampanye, untuk mengembalikan modal mereka akan mengkorupsi anggaran negara yang digunakan untuk kesejahteraan rakyat dan nasib rakyat akan diabaikan begitu saja.

2. Menghambat tatanan demokrasi yang adil dan jujur

Pelanggaran politik uang telah terjadi berulang kali dan telah menjadi kebiasaan dalam setiap periode pemilu. Jika hal seperti ini terus dibiarkan, cita-cita untuk mendapatkan pemimpin yang jujur, adil dan berintegritas  akan sulit dicapai,karena pemimpin tersebut lahir dengan cara yang curang. Jika hal ini terus dinormalisasikan akan menghambat pada tatanan demokrasi yang menganut nilai keadilan dan kejujuran. Hal ini juga mematikan karakter rakyat yang independen saat berpartipasi untuk negara.

3. Merendahkan harga diri rakyat

Para kontestan pemilu yang melakukan praktik politik uang secara tidak langsung menjadikan rakyat sebagai pihak yang suaranya dapat dibeli dan rakyat hanya dipandang sebagai obyek politik untuk mencapai tujuannya tanpa memikirkan hak-hak rakyat di kemudian harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun