Ketika wanita itu berdiri terbukalah aurat bagian belakangnya. Orang orang Yahudi yang melihatnya tertawa terbahak bahak. Wanita itu menjerit minta pertolongan. Mendengar teriakan itu, salah seorang dari kaum Muslimin yang berada di perniagaan itu secara kilat menyerang tukang sepuh Yahudi dan membunuhnya. Orang-orang Yahudi yang berada di tempat itu kemudian mengeroyoknya hingga orang Muslim itu pun mati terbunuh. Tindakan orang orang Yahudi yang membunuh orang Muslim itu menyebabkan kemarahan kaum Muslimin, sehingga terjadilah peperangan antara kaum Muslimin dengan orang orang Yahudi Banu Qunaiqa‘. Dengan demikian, mereka adalah kaum Yahudi yang pertama kali melanggar perjanjian yang diadakan di antara mereka dengan Nabi Muhammad shallallâhu 'alaihi wasallam.
Dari peristiwa di atas, bisa kita tarik benang merah, bahwa musuh Islam, khususnya Yahudi, mereka tidak akan pernah berhenti berusaha menjatuhkan martabat wanita muslimah dan menelanjanginya, baik secara real atu secara abstrak. Mereka sajikan figur figur wanita yang bermoral rendah lalu menjual pakain pakain yang mirip dengan pakaian wanita tersebut, mereka menjadikan wanita muslimah berkerudung berani memamerkan gambar rambut dan auratnya di dunia maya, seperti Friendster, Facebook, Twitter (FFT) dan lain lain, mereka menyebarkan video video tak bermoral kepada para pemuda agar mereka mampu menelanjangi wanita muslimah berkerudung yang menjaga diri dengan fikiran dan bayangan mereka (nas-alullâha al 'âfiyata wassalâmah), dan lain sebagainya.
Hadramaut, 21 Maret 2012.
*Penulis adalah mahasiswa semester VI di Fakultas Syari'ah & Qanun Universitas Al Ahgaff Yaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H