Mohon tunggu...
Agung Wibawanto
Agung Wibawanto Mohon Tunggu... -

Tidak semua orang bisa menjadi penulis hebat, namun seorang penulis hebat bisa berasal dari mana saja... Saya selalu meyakini itu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengapa SBY Sering Menggunakan Bahasa Perasaan?

20 Januari 2017   19:45 Diperbarui: 20 Januari 2017   20:50 7123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto by TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (Sumber: KOMPAS.com)

Karena kunci dari sebuah komunikasi itu adalah "mencari kesamaan", apa yang ia pikirkan dan ucapkan sama dengan yang kita pahami, dan sebaliknya. Bila apa yang ia pikirkan dan ucapkan tidak sama dengan yang kita pahami, maka komunikasi tidak berlangsung secara komunikatif, berhenti tanpa solusi. Lebih bahaya jika ditambah dengan sakit hati atau dendam, maka komunikasi bisa terputus sama sekali. Kalau yang terakhir ini sepertinya bukan tipikal kebanyakan anak-anak melainkan sifat buruk orang dewasa yang suka baper...

Sebuah pertanyaan kemudian, mengapa Presiden Jokowi tidak pernah bertukar pikiran dengan SBY, seperti yang dilakukan terhadap tokoh-tokoh politik lain? Semoga jawabannya bukan karena SBY sukanya baper, sehingga bukan solusi yang didapat namun hanya memperpanjang daftar keluhan saja. Bukan apa-apa, seorang yang mengaku pemimpin harus bisa menjaga semangat dan rasa optimis rakyatnya. Bila pemimpin sudah mengeluh begitu, bagaimana rakyatya? Jikapun semacam "mengadu" kepada Tuhan, ya tidak perlu dishare ke publik, cukup disampaikan saja sendiri usai menjalankan sholat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun