Judul Buku: Pada Saat Merenung Hal-hal yang Kuno (Judul Asli), Ikan Adalah Pertapa (Judul Terjemahan)
Pengarang: Ko Hyeong Ryeol
Penerjemah: Kim Young Soo & Nenden Lilis Aisyah
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Jakarta
Tahun Terbit: 2023
Tebal: xxiii + 259 halaman
Ko Hyeong-Ryeol adalah penyair kehormatan asal Korea Selatan yang lahir di Sokcho, Provinsi Gangwon pada 8 November 1954, yakni setahun setelah Perang Korea. Ko Hyeong-Ryeol pergi meninggalkan rumah pada usia 18 tahun dan bekerja di sebuah kuil tempat pemecahan batu dan pabrik pembuatan roti. Setelah ayahnya meninggal dunia, ia pulang ke Kota Sokcho dan menjadi pegawai pemerintah eselon rendah di daerah paling utara, Pantai Timur Korea. Ko Hyeong-Ryeol adalah peserta kehormatan dari 11 penyair asal Korea Selatan yang juga memimpin redaksi Majalah Sipyeong/Sipyung. Ia telah banyak menghasilkan dan menerbitkan buku antologi puisi, salah satunya adalah antologi puisi yang berjudul Pada Saat Merenung Hal-hal yang Kuno ini. Puisi pertama beliau yang berjudul Chuangtzu diterbitkan di review Hyeondae Munhak pada 1979.
Antologi puisi pertama yang berjudul Perkebunan Semangka Puncak Daechong Hyeong diterbitkan pada musim semi tahun 1985. Melanjutkan karyanya, Ko Hyeong-Ryeol banyak menerbitkan antologi puisi lain, seperti Bunga Embun Beku, Buddha Salju, kumpulan puisi ekologi lingkungan alam Bagaimana Kabarnya Kota Seoul, serta Aku Tidak bBerada di Candi Erdene Zuu. Selain itu semua, Ko Hyeong-Ryeol juga menerbitkan puisi untuk anak-anak yang berjudul Suster Tidur Memegang Roti. Penyair yang telah melakukan MoU dengan Majalah Sagang pada malam pembukaan temu Penyair Korean-ASEAN Poets Literature Festival (KAPLF) ini telah menerima banyak penghargaan, salah satunya adalah penghargaan Sastra Modern 55.
Antologi puisi Ikan Adalah Pertapa adalah salah satu karya Ko Hyeong-Ryeol yang merupakan terjemahan dari antologi puisi yang berjudul Pada Saat Merenung Hal-Hal yang Kuno. Antologi puisi ini merupakan kumpulan puisi dwi bahasa, yaitu bahasa Korea dan bahasa Indonesia. Penerjemahan buku ini dilakukan oleh Kim Young Soo dan Nenden Lilis Aisyah. Kim Young Soo merupakan profesor sekaligus tokoh penerjemah karya sastra Komunitas SISAN Korea Selatan dan SKSP Indonesia. Sedangkan, Nenden Lilis Aisyah merupakan seorang penyair sekaligus dosen sastra di Universitas Pendidikan Indonesia. Selain antologi puisi milik Ko Hyeong-Ryeol, Kim Young Soo dan Nenden Lilis Aisyah sebelumnya sudah menerjemahkan karya penyair Korea Choi Jun berjudul Orang Suci Pohon Kelapa dan karya Moon Changgil berjudul Apa yang Diharapkan Rel Kereta Api. Selain itu, Nenden Lilis Aisyah bersama Shin Young Duk pernah menerjemahkan puisi karya Yun Dong Ju berjudul Langit, Angin, Bintang, dan Puisi.
Antologi puisi ini berisi 60 buah puisi yang berupa kilatan-kilatan gagasan yang hinggap di satu objek tertentu, lalu lompat ke entitas lain. Maksudnya adalah, setiap puisi yang ditulis oleh Ko Hyeong-Ryeol memiliki makna di puisi-puisinya yang lain. Setiap tanda dalam puisi-puisi tersebut memiliki makna ke berbagai arah. Setiap dibaca, puisi-puisi itu selalu menimbulkan makna baru. Pendapat ini dikemukakan oleh Nenden Lilis Aisyah.