Mohon tunggu...
awenk balani
awenk balani Mohon Tunggu... -

korbankan segala perbendaharaanmu untuk ilmu, karena dengan ilmu segala sesuatu bisa digapai

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Nodai Niat Sucimu Dalam Beribadah

3 Agustus 2013   21:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:39 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berbagai keutamaan, kemuliaan dan keberkahan 10 hari di akhir bulan suci ramadhan, baik yang dijelaskan dalam al-qur’an dan Hadits. Jangan sampai hal itu membutakan atau menodai niat ikhlas dalam beramal. Ikhlas dalam melaksanakan amal ibadah kepada allah swt merupakan sebuah keharusan atau kewajiban atas setiap muslim. Mengapa kita harus ikhlas? Lantas, kalau kita tidak ikhlas, apa pengaruhnya dalam ibadah kita? Untuk menjawab pertanyaan tersebut. Mari kita simak ayat berikut ini yang kami lengkapi dengan tafsir pada ayat berikut yang terdapat dalam Surat Al-Mulk ayat 2 :

Artinya : “(Allah) yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian siapakah yang paling baik amalnya ”

Imam fudhail bin iyadh menafsirkan ahsanu ‘amalan dengan kata-katanya “jika kita beramal dengan ikhlas tapi dengan cara yang tidak benar, niscaya tidak akan diterima. Demikian pula jika kita beramal dengan benar tapi tidak dengan ikhlas juga tidak akan diterima. Jadi, kita harus beramal dengan benar dan ikhlas agar diterima oleh allah swt amiin”.

Ikhlas secara linguistik dapat diartikan sebagai kemurnian, artinya tidak tercampur dengan sesuatu apapun. Adapun secara terminologi, ikhlas diartikan sebagai melakukan amalan dengan memurnikan maksud hanya tertuju pada allah swt semata. Secara komprehensif penjelasan mengenai ikhlas ini juga dapat kita temukan pada do’a iftitah. Biasanya do’a tersebut kita baca pada saat kita memulai shalat, yang dibaca seusai takbiratul ihram dalam shalat. Bahwasanya totalitas dalam segala aspek kehidupan kita harus tertuju pada ilahi.

Menghidupakan malam 10 terakhir di bulan suci ramadhan dengan melakukan berbagai amalan, akan menjadi lebih efektif kalau kita tetap dalam koridor keikhlasan. Aggap saja, apapun yang menjadi balasan dan segala keutamaan atas ibadah kita menjadi hadiah atau bonus yang diberikan kepada kita. Namun, hal itu bukan menjadi tujuan atau landasan semata dalam melaksanakan ibadah. Mudah-mudahan tulisan yang sangat singkat ini bermanfaat bagi kita semua dan menjadi hamba allah swt yang mukhlisin amii..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun