Kapitalisme dalam budaya bangsawan selama ini tidak pernah disinggung baik di media elektronik ataupun media masa. Entah kenapa? Mungkin salah satu jawaban yang paling logis adalah peran yang begitu signifikan para bangsawan ini dalam berpartisipasi terhadap kemerdakaan bangsa ini. Lantas, apakah kita akan terdiam diri, kalau sekiranya dikemudian hari terjadinya praktek-praktek kapitalisme para bangsawan di negeri semakin merajalela?. Namun, sebelum kita melangkah lebih jauh, apa bentuk-bentuk dari praktek kapitalisme dalam budaya bangsawan yang terjadi di negeri ini? Apa dampak-dampak dari praktek kapitalisme dalam budaya bangsawan terhadap kemajuan bangsa ini? Siapa yang berhak secara legalitas dalam mengontrol praktek-praktek kapitalisme dalam budaya bangsawan di negeri ini? Apa solusi bagi bangsa ini, jikalau dikemudian hari terjadinya praktek-praktek kapitalisme dalam budaya bangsawan yang semakin merajalela? Siapa yang bertanggung jawab atas praktek-praktek kapitalisme dalam budaya bangsawan bagi bangsa ini?
Beberapa pertanyaan di atas, saya rasa tidak pantas untuk saya jawab. Namun, pertanyaan ini saya lontarkan untuk menantang para sosiolog yang ada di negeri ini. Di satu sisi, saya tidak menafikan akan peran serta pentingnya partisipasi dari para bangsawan dalam mengawali perubahan dan kemajuan yang terjadi di bangsa ini. Lagi sekali, hal ini saya sengaja tidak menjawab sepatah katapun, walaupun di benak saya sudah ada beberapa kosa kata yang sudah tersimpan di memori otak saya. Untuk itu, saya sangat mengharapkan pemikiran-pemikiran para cendkiawan yang ada di bangsa ini untuk mengkaji lebih dalam tentang masalah ini. Akhhir kata saya ucapkan, semoga pertanyaan ini dapat membuka tabir kekalutan atas masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia yang tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H