Mohon tunggu...
Annita Wulandari
Annita Wulandari Mohon Tunggu... Jurnalis - aktif

awee

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Nasib Para Petani Tembakau di Temanggung

6 September 2018   23:30 Diperbarui: 6 September 2018   23:57 1557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SEJARAH TANAMAN TEMBAKAU

Sejarah perkebunan di Temanggung telah dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Diawali dengan diperkenalkannya tanaman-tanaman dari luar nusantara yang lalu diuji coba untuk di tanam di Hindia oleh pemerintah kolonial. Tanaman-tanaman tersebut tentu bernilai jual tinggi di pasar Internasional. 

Oleh karena itu, pemerintah kolonial mencoba menanamnya di beberapa daerah di Hindia. Kota Temanggung terletak diantara dua gunung yaitu gunung Sumbing dan gunung Sindoro. Dimana kedua gunung tersebut sudah terkenal diseluruh pulau Jawa bahkan Indonesia.

Temanggung berbatasan dengan Kabupaten Kendal di utara, Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Magelang di selatan, serta Kabupaten Wonosobo di barat. Bukan hanya itu, Temanggung juga terkenal dengan sebutan kota tembakau/negeri tembakau karena mayoritas penduduk menggantungkan mata pencahariannya dengan bertani tembakau. 

Disamping tanaman kopi,teh, atau lainnya tembakau yang lebih diandalkan oleh petani Temanggung. Cuaca di Temanggung sangat mendukung untuk ditanami kopi,teh,tembakau, yang mana tanaman-tanaman tersebut sangat menguntungkan bagi petani Temanggung. Tembakau mulai diuji coba tanam besar besaran di Hindia pada tahun 1830-an dan berhasil. Sejak saat itu tembakau menjadi hasil bumi yang penting bagi pemerintah dan bagi rakyat. 

PENANAMAN TEMBAKAU

1. Proses pengolahan

Pengolahan lahan di gemburkan alias di pacul membutuhkan tenaga trakor dan buruh. Di buat bedengan alias guludan, guludan di buat dengan ukuran lebar 100cm dengan panjang menyesuaikan ukuran lahan. 

Setelah digemburkan dan dibuat guludan, diponjo /ditonjo untuk tempat pupuk dasar. Jarak tanam sekitar 50-60 cm. Untuk pupuk dasar petani biasanya menggunakanpupuk kandang, sp36, dan phonska. Biasanya setelah penebaran pupuk dasar petani menunggu 7-10 hari agar unsur pupuk tersebut bisa menyatu dengan tanah.

Setelah itu lahan siap digenangi air (di leb), agar kebutuhan air pada tanaman bisa terpenuhi selama beberapa hari. Bibit tembakau siap untuk ditanam. Dalam pemilihan benih tembakau ini petani biasanya ada yang cabut langsung tanam ataupun bibit yang sudah terlebih dahulu ditanam di polybag. 

Bibit yang biasanya petani tanam adalah bibit lokal atau ciri khas dari masing-masing daerah, khususnya untuk daerah Temanggung biasanya menanam dengan bibit Gober Kemloko yang saat ini digerakkan oleh pemerintah daerah Temanggung. Setelah bibit ditanam biasanya ada yang mati ataupun layu, untuk itu petani harus menyulam tanaman yang mati tersebut. 

Setelah tanaman kelihatan hidup semua, di sekeliling tanaman akan tumbuh rumput, dan rumput ini akan mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut. Biasanya petani akan membersihkan rumput di sekeliling tanaman. Setelah dibersihkan, tanaman akan di tambah pupuk yaitu pupuk urea atau yang lain, yang banyak mengandung unsur N (Nitrogen) lebih tinggi agar pertumbuhan lebih cepat. 

Pemberian pupuk ini bisa dengan cara di kocor ataupun secara sistem tugal/tonjo. Biasanya petani akan mencangkul bagian pinggir tanaman agak dalam agar akar tanaman bisa mendapatkan udara yang lebih daripada cuma dibersihkan rumput di sekeliling tanaman. 

Setelah tanaman cukup besar atau sekitar tinggi 30 cm tanaman tembakau ini akan di urug dengan tanah. 

2. Proses perawatan tanaman

kaskus.co.id
kaskus.co.id
Setelah proses urug dengan tanah, petani akan selalu menambah pupuk susulan lagi, bisa 2 atau 3 kali pemupukan, bisa dengan model kocor ataupun siram. Setelah tanaman sudah berumur, akan tumbuh bunga dan tunas air. Bunga biasanya akan di potong. Proses pemotongan bunga ini bertujuan untuk menebalkan daun yang berada di bawah. 

Tunas air juga akan di rempel untuk menebalkan daun. Dlam perempelan tunas air ini, biasanya dilakukan sebanyak 2-3 kali sebelum daun siap dipetik atau sudah mulai menunjukkan bahwa daun sudah tua. Setelah melakukan proses perempelan, tunas air dan daun sudah menunjukkan sudah mulai menguning itu berarti daun sudah siap untuk dipetik. 

Dalam pemetikan daun ini biasanya dilakukan berkali-kali dan hanya akan mengambil daun yang sudah tua atau diperkirakan bisa menguning saat dimbu (disimpan). Daun yang di petik biasanya hanya 1-3 daun saja per pohon. Untuk hama dalam tanaman tembakau biasanya hanya ulat atau rengit (wereng hijau). Untuk pengendalian hama ini biasanya petani hanya melakukan penyemprotan 2-3 kali.

3. Proses perajangan

Dalam proses dimbu (penyimpanan) biasanya petani akan membuat tempat tersendiri dan proses dimbu (penyimpanan) petani akan memberikan kehangatan agar daun tersebut bisa menguning. Dalam memberikan kehangat ini perajang biasanya akan memberikan daun salak diatas daun tembakau yang sudah ditata. Penataan daun tembakau ini biasanya dalam posisi berdiri (pucuk daun diatas). 

Setelah daun dalam imbunan (penyimpanan) ini sudah mulai menampakkan warna kuning berarti daun tersebut siap untuk dirajang. Dalam proses perajangan, saat ini kebanyakan sudah menggunakan mesin atau alat peraga tembakau. Setelah dirajang sesuai ukuran (selera perajang), daun yang dirajang ini akan ditata diatas tempat khusus (rigen) untuk dijemur atau dalam proses pengeringan. 

Biasanya dalam proses pengeringan ini sekitar pukul 11 siang, daun tembakau yang sudah dirajang tersebut akan dibalik menggunakan rigen agar daun tersebut bisa benar-benar kering. Setelah kering, alat penjemuran dan daun rajangan ini akan ditumpuk terlebih dahulu agar daun yang sudah kering  tersebut mengeluarkan warna dan bau yang khas. 

Tumpukan tersebut biasanya akan ditutup rapat agar bau dan warna bisa keluar dari daun rajangan tersebut. Penumpukan ini biasanya dilakukan selama 24 jam. Setelah 24 jam tumpukan tersebut dikeluarkan lagi untuk proses penjemuran yang kedua dan dilakukan pengembunan. 

Dalam proses pengembunan ini, perajang harus dengan teliti agar daun tidak kebasahan karena embun ini sesuai dengan keinginan, tidak terlalu lembab dan juga tidak terlalu kering. Karena jika terlalu kering daun rajangan ini akan remuk (hancur), dan sebaliknya jika daun ini terlalu lembab akan keluar jamur.

kaskus.co.id
kaskus.co.id
4. Proses pengepakan

Dalam proses ini biasanya petani Temanggung akan memasukkan kedalam keranjang khusus. Keranjang tersebut terbuat dari pohon pisang yang telah dikeringkan. Dalam memasukkan daun rajangan ini kedalam keranjang biasanya waktu penataan penjemuran daun rajangan akan dibuat seperti barisan lurus agar memudahkan dalam pengepakan. Proses pengepakan ini dilakukan secara bersusun dan sesuaikan dengan keranjang. Setelah dimasukkan dalam keranjang berarti daun rajangan tersebut siap untuk dibawa ke gudang/pengepul/siap untuk dijual.

kaskus.co.id
kaskus.co.id
HARGA TEMBAKAU DI INDUSTRI PEMASARAN

Penjualan itu tergantung dari pabrik dan disesuaikan dengan cuaca. Misalnya cuaca yang mendukung (musim kemarau panjang) bisa mendapat harga yang baik, tetapi pada saat cuaca tidak mendukung harga bisa anjlok bahkan hasil tembakau tidak laku. 

Untuk tahun 2018, cuaca mendukung dan harga untuk grade A bisa mencapai 25-35/kg. Untuk grade B bisa mencapai 50-60/kg dan tergantung kualitas barang. Untuk daerah pegunungan kalau sudah grade E harga tidak sesuai dengan grade tetapi selalu melebihi grade dan bisa mencapai 200/kg. 

Namun pada petani kecil atau pengrajang kecil hanya  bisa pasrah kepada para tengkulak, karena tidak mungkin untuk menjual sendiri ke gudang kecuali ada kenalan dari pihak gudang. Ada yang sistem bayar cash di timbang lalu dibayar, ada yang menggunakan sistem di bawakan ke gudang dan nanti setelah barang tersebut sudah menghasilkan uang, yang membawakan ke gudang diberi komisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun