Ketika lahirku, ibuku adalah sahabat terhebatku. Mana mungkin tidak hebat, sebab berkat darinya aku terlahir. Mana mungkin tidak hebat, aku dijaga setiap waktu olehnya hingga aku ini bisa secara mandiri berdiri sendiri.
Ketika kecilku, ayahku adalah sahabat yang paling mau mengerti. Ditemaninya aku selama seharian, sekalian dituntunnya. Dibimbingnya aku ini melalui hari-hari, agar secara perlahan namun pasti aku bisa lebih mengerti tentang keadaan sekitarku.
Ketika remajaku, keluarga dan para tetangga juga teman-teman satu angkatan adalah para sahabat terbaikku. Tentu saja, aku belajar banyak hal dari mereka semua.
Ketika dewasaku, pasangan hidupku dan putriku adalah sahabat terdekatku. Menjalani setiap hari bersama-sama, berdiskusi yang mengisi, tidak lupa untuk saling menopang satu sama lain ketika ada satu atau lain hal yang butuh diantisipasi, dan lain sebagainya.
Yups ... setiap pribadi yang memang aku kenali, yang secara langsung terjalin ikatan kekeluargaan denganku ataupun tidak, pada dasarnya adalah sahabat.
"Hormati ibumu, beliau adalah orang tua sekaligus sahabat terhebatmu."
"Hormati ayahmu, beliau adalah orang tua sekaligus sahabat yang paling mau mengerti apapun itu tentangmu."
"Hormati dan sayangi siapa saja pribadi yang selama ini berada di sekelilingmu. Mereka semua adalah sahabatmu, sebab baik itu sedikit apalagi besar, mereka memiliki pengaruh di setiap proses bertumbuh kembangnya dirimu hingga detik ini."
Setiap pribadi memiliki peranan dalam menjalani ragam adegan perjalanan kehidupan, misalkan seperti aku ini yang adalah seorang suami untuk istriku, seorang ayah untuk putriku, seorang yang lain dan sebagainya.
Istriku sahabatku juga, putriku sahabatku juga, dan kalian semua adalah sahabatku juga. So ... momen menjalin persahabatan ada di hadapan kita semua, dan selamat menikmatinya.