Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak-jejak Langkah

13 Juli 2023   01:25 Diperbarui: 13 Juli 2023   01:33 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menuai sedih di satu perih, tentunya letih yang tak kuasa untuk memilih.

Menjadi abu dibanyak angkuh perilaku, jadi sekian waktu yang tak memiliki sumbu untuk menolak pilu yang berlaku.

Mengais bising tatkala hening, jadi satu tepi yang menepi ketenangan perasaan. Terdampak yang terhentak, terkoyak yang tak mampu berteriak.

Wahai nan aduhai, apa saja yang tercapai bukan serupa belai.

Wahai nan aduhai, apa saja yang dicapai bukan sehelai damai.

Dulu, tinggallah semu. Kini, hanyalah seperti. Lalu tentangnya nanti ... laksana seumpama yang sekadar janji penghibur hati yang dipenuhi duri.

Merasa sebelum yang terhentinya peka, membaca sembari yang menoleh rasa. Sebab ketika dikunjungi olehnya makna, bukan untuk berujung yang hampa rasa.

Bandung, Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun