Kehidupan adalah aneka perjalanan. Bertemu seseorang, atau bahkan sekian orang. Berjumpa secara kebetulan atau memang sudah membuat kata sepakat, hingga pertemuan pun berhasil dilangsungkan.
Menjalani alur kehidupan, adalah pengalaman. Kadang mendekati kebablasan, mungkin jauh dari apa yang disebut kebenaran, atau mungkin saja merasa cukup sekadar menjalani, sebab dari tujuan pasti itu yang masih belum juga terdeteksi.
Menjalani alur kehidupan, dilengkapi dengan ragam adegan yang terjadi. Beberapa adegan kadang butuh di dramatisasi, apalagi ketika adegan tersebut ada sangkut pautnya dengan kebutuhan perasaan itu sendiri, sebagai seorang insan yang memiliki hati nurani.
***
Adegan Satu
"Sayang, mohon maaf aku harus pergi." Dewi menyampaikan sesuatu.
"Silahkan, dan tidak perlu datang lagi." Aku jawab begitu.
Adegan Dua
"Tolong ya, jangan pernah hubungi aku lagi!" itu bukan Dewi, beda lagi.
"Baiklah, aku pergi. Salam damai darinya hati." Aku jawab begitu.
Adegan Tiga