Seperti biasanya, Oena bersiap bermain bola bersama teman-temannya. Eh! maksudnya bermain bola basket sih, di tempat biasa yang jauh dari kerumunan tetangga.
Teman-temannya Oena urun untuk hadir, mungkin gegara faktor cuaca yang lebih dominan mendung ketimbang cerahnya yang ceria. Begitulah adanya, sesuai apa adanya.
"Ayah, temenin Oena dong."
"Gak asyik tau kalau sibuk sendiri."
"Sebentar kok Ayah, gak lama!"
Begitulah pinta si putri kesayangan, yang ingin ditemani ayahnya bermain bola basket one on one. Putri kesayangan yang tengah begitu bersemangat sekali bermain, sekaligus berolahraga di pagi buta hari minggu.
"Ayah, terima kasih."
"Ayah, seru ya!"
Seorang ayah cukup tersenyum lega, tidak berkata apa-apa. Hal yang bisa membuat putri kesayangannya bahagia, tentu saja melebihi segalanya dari apa saja bentuk keinginan lainnya, di waktu yang sama.
"Ayah, sering-sering dong pulang ke rumah. Ayah sayang kan? ke ibu juga Oena?"
Seorang ayah kembali tersenyum. Dan tetap saja tidak berkata-kata. Toh sering tidaklah cukup hanya kata, selain upaya nyata untuk membuktikannya.