To see the better things, just see the pure of you [Â Kang Wahyu ]
Detik menjadi menit kemudian jam. Hari berganti bulan kemudian tahun demi tahun. Seiring berjalannya waktu, tibalah di angka sekian tahun atau katakanlah puluhan tahun.
Perjumpaan demi perjumpaan, jadi adegan demi adegan perjalanan kehidupan. Percakapan demi percakapan jadi proses pembelajaran, di manapun itu atau dengan siapapun itu.
Apakah ada hikmahnya? tentu saja banyak. Apakah ada berkahnya? tentu saja sangat. Apakah ada juga keluh kesahnya? itu sih pasti, toh memang tidak bisa menghindari sebagian situasi yang mesti hadir friksi.
Ada yang membuatku tergugah? jelas ada, meski hanya beberapa. Ada yang membuatku gelisah? ada dan itu pasti akan sering aku temui, kan namanya juga bentuk uji demi uji bagi diri sebagai pribadi.
No regret! jelas tidak ada penyesalan, justru aku bersyukur. Aku semakin paham siapa aku, aku semakin yakin akan tujuanku. Aku bahkan semakin tau watak mana yang faktanya bukan pemersatu, melainkan pemicu.
Aku berterima kasih, aku diajarkan apa itu hitam, demi kedepannya aku tidak dijemput kelam. Aku berterima kasih, aku ditemui putih, demi kedepannya aku belajar untuk bisa meraih bersih.
Tidak ada yang tidak baik, semuanya baik, bahkan sangat yang terlalu baik. Meski memang tidak cukup hanya sekadar baik, namun kebaikan-kebaikan tersebut tentunya adalah apa yang aku butuhkan, ajarkanku kepekaan.
Diariku, itu saja dulu untuk siang ini. Bagian terpentingnya adalah, kini aku sudah menemukan. Menemukan untuk kemudian menentukan, wajah-wajah mana yang sebaiknya aku simpan di doa yang tak sedikitpun terbesit keinginan.
Salam sehat selalu
Bandung, 26 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H