Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Desember 04

29 Desember 2020   13:56 Diperbarui: 29 Desember 2020   13:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Jika kamu meniru aku, berarti kamu tertipu. Tentu saja! karena kamu, sebenarnya punya cita rasa dari kualitas diri yang kamu miliki, semenjak kamu terlahir untuk menjadi bagian dari bumi ini.

Bila kamu membaca aku, berarti kamu tengah mencoba untuk merasa. Merasakan apa saja yang telah aku tuliskan, tanpa harus aku katakan. Sebab suara hati itu, menurutku... memang lebih mumpuni ketika dituliskan menjadi rangkaian demi rangkaian penelusuran.

Andai kamu mengerti aku, berarti kita sama yang tengah mencoba seirama. Tanpa harus bersama, kita bisa mengolah rasa. Demi yang untuk kemudian, bahasa rasa kita bisa satu makna yang sangat mungkin membuat lega, masing-masing dari kita.

Bilamana kamu enggan untuk menoleh aku, mudah saja! usah meniru, membaca, atau bahkan mengerti aku. Justru akan alangkah indahnya, jikalau kamu menjauhi aku seutuhnya dengan sebenar-benarnya menjauh dari gambaranku.

Jikalau kamu sudah benar-benar paham bahwa hidup ini singkat, tidak perlu terlalu rajin mengajak debat. Tidak perlu terlalu gigih atau bahkan sangat bersemangat untuk membuat sekat demi sekat, yang sejatinya sama sekali bukan bermanfaat.

"Jangan pernah salahkan aku, jika aku mengagumimu. Namun, jangan pernah juga untuk berpikir bahwa aku akan mendekatimu."

"Kamu, aku, juga mereka... akan selalu terlibat dengan dua sisi di banyak situasi. So! the choice is yours!"

"Apakah tulisanku sama sekali tidak membuatmu bergetar atau untuk sebentar saja berdebar? jika iya! berarti ada sesuatu yang terjadi dengan apa yang disebut resonansi."

Selamat siang dunia. Salam damai, lega, pun bahagia menyertai di desember yang memang ceria.
Bandung, Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun