Aku berpacu, sungguh tengah berpacu. Di usia yang aku jalani sekarang, aku memang terpicu untuk tidak terpaku di sudut-sudut semu.
Bukan berpacu untuk kembali keliru, sebab itu sudah terjadi dulu. Sebab kini, adalah saatnya untuk membuang ragu pula kaku. Demi kemudian yang wajahnya adalah terang benderang.
Bukan terpicu untuk selalu saja menggerutu. Sebab kini, adalah saat yang tentunya tepat untuk berupaya meraih cemerlang. Demi kemudian yang urun untuk goyah lalu kembali terguncang.
Bukan terpaku hanya tertuju yang justru tidak menuju. Sebab kini, waktu masih berkenan memberi restu untuk berdamai dengan yang namanya ilmu. Demi kemudian, ilmu akan mampu menjadi jalan baru untuk tidak kembali tergenang yang lupa gemilang.
Cahaya itu ada di hadapan. Cahaya itu siap menumbuhkan, untuk kemudian menerangi sepanjang jalan. Cahaya itu tidak akan hanya tinggal diam, sebab cahaya itu adalah wujud dari harapan yang butuh proses pembuktian.
Salam sehat selalu
Dua Sisi, 15 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H