Obrolan ringan yang mengundang untuk mencoba bertandang
Kebetulan tadi malam adalah jumat malam sabtu. Seperti biasanya jumat adalah hari kelima selama lima hari kerja, lalu sabtu dan minggu jadi hari merdeka, bebas sejenak dari rutinitas.
Ada deadline sih jumat ini, syukurlah bisa selesai sekitar jam 9 malam. Lalu setelahnya terjadi hal yang seperti biasa, semua rekan kerja sibuk dengan gawainya masing-masing.
Saya juga sama, melakukan hal yang seperti biasa. Saya buka blog kompasiana, dan saya menemukan topik pilihan terbaru versi kompasiana. Topik yang tentu saja sangat menarik, dan menurut saya pribadi sih, memang cukup membuat saya penasaran.
Gegara penasaran, saya close dulu blog kompasiana. Saya menghampiri rekan kerja yang masih cengar-cengir dengan gawainya, sebelum satu atau dua jam kemudian mereka akan pulang ke rumahnya masing-masing.
"Bro! Sudah ada yang pernah belum?"Â Saya nanya, juga menunjukkan tampilan layar gawai saya ke mereka.
"Wah Om, asyik tuh. Seru, dan boleh juga tuh dicoba sekali waktu."Â Jawab Angga, salah satu rekan kerja saya.
"Memang seru sih Om, tapi mesti hati-hati juga."Â Adith mulai tersambung, menambahkan informasi juga nih.
"Seru, alasannya apa? Hati-hati, alasannya apa?"Â Saya lanjutkan pertanyaan berikutnya ke mereka berdua.
"Banyak diantaranya yang masih muda belia. Tentu ada yang sudah matang juga sih secara usia." Jawaban dari Angga.
"Dan sepertinya memang yang lebih matang, lebih kaya pengalaman sih Om. Lebih seru ngobrolnya juga, lebih berwarna." Jawaban jilid dua dari Angga.
"Wah, bro Angga sepertinya sudah pengalaman nih."
"Ah, nggak juga Om. Cuma yang hanya pernah beberapa kali."Â Timpal Angga kemudian.
"Biasanya suka ada juga yang fake Om, makanya harus hati-hati juga Om."Â Giliran Adith yang kembali angkat bicara.
"Hmmm, gitu ya." Sambil ngangguk-ngangguk saya mengiyakan ucapan dari Adith.
"Memang apa nama aplikasinya?" Saya lagi-lagi mengajukan pertanyaan ke mereka berdua. Cuma mereka berdua sih yang mau saya ajak ngobrol. Rekan kerja yang lainnya masih fokus tuh, fokus tebar pesona kali ya, hehehe.
"Ada lebih dari satu aplikasi sih yang bisa dicoba, kalau Om mau. Ini saya juga masih punya salah satu aplikasinya. Om Away mau coba?" Tawaran dari Angga, rekan kerja yang secara usia lebih muda daripada saya, namun sepertinya memang lebih kaya pengalaman untuk hal yang satu ini.
"Ah, nggak ah. Saya cuma nanya doang. Masa iya seumuran saya, mau coba-coba yang begituan." penolakan dari saya yang tengah pura-pura, padahal penasaran sih.
"Baiklah Om Away, kasih kabar kalau kapan-kapan mau coba, hehehe." Ujar Angga di detik berikutnya.
"Tergantung kitanya ya Om, apalagi untuk aplikasi sejenis ini yang jelas-jelas ada plus juga minusnya." Adith memang seorang pribadi yang hati-hati, banyak dari ucapannya yang memang penuh kehati-hatian.
"Betul bro Adith. Perbedaan antara maya dan nyata bisa terlihat kentara di suatu ketika." Saya yang mengiyakan, sekaligus menambahkan.
Kami bertiga memang cukup cocok dalam hal kerja sama. Begitupun ketika berbagi cerita tentang pengalaman masing-masing, kami bisa saling tukar wawasan.
Angga memang seorang pemuda yang ternyata pecinta drakor. Adith sih seorang gitaris juga, selain kerja di tempat saya. Sementara saya, hanya seorang pribadi biasa yang jarang bertatap muka dengan banyak orang.
"Eh Om Away, lagi ngobrol apa sih?!"Â Tiba-tiba saja bro Eki yang sedari tadi tidak terlihat menyimak, mulai membuka suara.
"Lagi ngebahas kencanonline!" Jawaban serempak dari kami bertiga. Angga, Adith, juga saya.