Diruncingkan, jadilah meruncing. Runcing yang hanya memancing benih-benih yang bukan keheningan.
Ditajamkan, seolah mengajak karam. Ketajaman yang menghujam, mengajak dendam untuk sama-sama tenggelam.
Diapungkan, yang memang terapung. Kurang membaca suasana, entah sengaja. Mengelabui situasi, entah memang itu yang hendak dicari, lalu ditemui.
Kawan;
Kita bukan lawan, kita bukan pentolan. Kita tidak butuh pentungan; yang kita butuhkan seiring sejalan;
Teman;
Keheningan, kedamaian di sepanjang jalan, semestinya jadi suratan;
Gaduh, tidak perlu kita susuri. Keluh, bukan inti sari perjalanan hari. Saripati hidup adalah saling menghormati;
Menjadi hanya sekadar baik, itu bukan utama. Berupaya menanamkan kebenaran yang benar adanya, itu istimewa.
Kawan, teman, sahabat;
Setiap dari kita mempunyai pusaka, yang salah satunya adalah arif bijaksana.
Salam Puisi DS 15/10/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H