Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Edisi Terkini Bumi Pertiwi

15 Oktober 2020   00:34 Diperbarui: 15 Oktober 2020   00:42 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Diruncingkan, jadilah meruncing. Runcing yang hanya memancing benih-benih yang bukan keheningan.

Ditajamkan, seolah mengajak karam. Ketajaman yang menghujam, mengajak dendam untuk sama-sama tenggelam.

Diapungkan, yang memang terapung. Kurang membaca suasana, entah sengaja. Mengelabui situasi, entah memang itu yang hendak dicari, lalu ditemui.

Kawan;
Kita bukan lawan, kita bukan pentolan. Kita tidak butuh pentungan; yang kita butuhkan seiring sejalan;

Teman;
Keheningan, kedamaian di sepanjang jalan, semestinya jadi suratan;

Gaduh, tidak perlu kita susuri. Keluh, bukan inti sari perjalanan hari. Saripati hidup adalah saling menghormati;

Menjadi hanya sekadar baik, itu bukan utama. Berupaya menanamkan kebenaran yang benar adanya, itu istimewa.

Kawan, teman, sahabat;
Setiap dari kita mempunyai pusaka, yang salah satunya adalah arif bijaksana.


Salam Puisi DS 15/10/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun