Cerita 01.
Seperti biasa, saya akan mulai sedikit bercerita yang akan saya awali dengan dua kata saja, yaitu hari ini. Saya sangat menyukai dua kata tersebut, sebab hari ini adalah hari ini yang akan mengalir dengan sendirinya, dan saya tinggal menjalaninya.
Hari ini, tulisan saya yang satu ini adalah artikel saya yang ke seratus sepuluh selama sekitar tiga bulan lamanya, saya berkompasiana dengan nama Dua Sisi. Menyenangkan, sekaligus menambah kadar pengetahuan dan pengalaman menulis.
Sebenarnya sudah lebih dari 110 artikel yang saya terbitkan, tapi ya begitulah. Saya terlalu rajin menghapus artikel-artikel saya yang memang tidak masuk kategori artikel pilihan.
"Mohon maaf kompasiana, mohon maaf kompasianer."
Alasan mendasarnya karena saya berusaha bisa memahami, untuk bisa senyawa dengan apa yang baik atau katakanlah menarik, menurut penilaian kompasiana, tentang apapun tema tulisan.
Ketika artikel saya pilihan, untuk saya itu bermakna bahwa saya bisa mengikuti secara bertahap, bagaimana sebaiknya saya beradaptasi menjadi salah satu blogger di kompasiana.
"Cukup jadi artikel pilihan, tidak lebih tidak kurang. Sebagai acuan bahwa saya berkembang, sebagai penulis newbie."
Cerita 02.
Hari ini, tepatnya tadi pagi, saya membaca salah satu artikel dari seorang kompasianer yang berprofesi sebagai pendidik. Ada beberapa komentar juga yang saya baca, dari kompasianer yang lainnya, komentar-komentar yang tentunya menarik untuk dicermati.
Intinya sih, tampaknya ada chemistry yang mulai tumbuh antara seseorang yang berinisial O dengan salah satu kompasianer muda berbakat yang berinisial F.