Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak yang Terbengkalai

6 September 2020   09:51 Diperbarui: 11 Desember 2020   16:48 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi


Berkunjung, lalu berkabung
Menyaksikan sekumpulan yang terkungkung

Pusaran itu memang begitu, sedari dulu
Stempel usang, masih berlaku
Peninggalan silam masih digenggam
Cetak biru pun, warnanya buram

Turun temurun
Selama kurun waktu, menuntun
Wanginya tercium, sayang... bukan harum
Berbuah, namun sayang... menolak ranum

Sekumpulan yang terkoyak, tersentak
Mewujud watak yang terkuak

Untuk apa menanam suram
Demi apa, bila hitam yang tertanam

DS, 06/09/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun