Berkunjung, lalu berkabung
Menyaksikan sekumpulan yang terkungkung
Pusaran itu memang begitu, sedari dulu
Stempel usang, masih berlaku
Peninggalan silam masih digenggam
Cetak biru pun, warnanya buram
Turun temurun
Selama kurun waktu, menuntun
Wanginya tercium, sayang... bukan harum
Berbuah, namun sayang... menolak ranum
Sekumpulan yang terkoyak, tersentak
Mewujud watak yang terkuak
Untuk apa menanam suram
Demi apa, bila hitam yang tertanam
DS, 06/09/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!