Jadi seorang blogger, untukmu tentu tidaklah sulit. Resepnya irit kok. "Kamu tinggal bubuhi ide-ide kreatif dengan kemasan yang selektif, efektif. Tambah sedikit imajinatif, lalu sajikan dengan teknik yang edukatif, inspiratif."
Next step setelah kamu berhasil registrasi jadi seorang blogger adalah, lakukan kunjungan. Manfaat berkunjung adalah akan adanya secercah harapan untuk dikunjungi. Prinsipnya mudah juga kok, "Barang siapa yang berkunjung, kemungkinannya adalah lebih dari 50% akan pula dikunjungi."
Ketika kamu melakukan kunjungan, lakukan sepenuh hati, setulus hati. Siapkan juga mentalmu, untuk bersedia berlapang dada. "Andai memang setelah mengunjungi, kamu menemukan kekuranganmu, dibandingkan tulisan para blogger yang lainnya."
"Anggap saja Self Education. Belajar memahami kelebihan karya tulis para blogger, yang secara langsung atau tidak langsung, mereka adalah para seniormu."
Langkah berikutnya yang harus kamu lakukan, bilamana sudah bisa beradaptasi menjadi seorang blogger, adalah menyiapkan karya tulis yang akan kamu tayangkan di blog tersebut.
"Berikan shock therapy sekali waktu. Hasilkan karya tulismu yang tak biasa-biasa saja. Sebab itu, akan jadi nilai tambahmu."
Ketika berproses membuat lembaran-lembaran karya tulis, "Biarkan saja jarimu menari-nari, lalu mengetik dengan sendirinya apa saja yang harus terketik, yang bahkan dirimu sendiri tidak menyadari hasil ketikan jemarimu sendiri."
"Nah kan, jadi shock therapy untuk keduanya. Untuk kamu yang menulis, pun untuk siapa saja yang akan berkenan membaca karyamu itu."
Kamu coba saja buktikan sendiri, menulis yang akan hasilkan karya ciptamu. Kalaupun terkadang ada merasa takut salah atau grogi, itu hanya awalnya saja.
Tenang saja, kan masih bisa di daur ulang sebelum ditayangkan. Kan tersedia pilihan, "Sekiranya menurutmu layak tayang, ya tayangkan. Pun bilamana masih tersisa keraguan, ya tinggal benahi saja kualitas tulisanmu, hingga dirimu sendiri setuju untuk menayangkannya."
"Setiap orang itu punya sisi ajaib, termasuk kamu tentunya. Jangan orang lain yang keterusan membuat kejutan. Giliran kamu dong, menerbitkan tulisan yang mengejutkan."
Kamu tahu nggak, kenapa suka ada yang merasa stuck in the moment ketika ide kurang mengalir untuk membuat tulisan? Mudah saja jawabannya... "Sebab mindset yang tertanam di pikiran adalah kata-kata yang melemahkan."
"Yang mesti tertanam itu, bukan keraguan. Tetapi semangat untuk terus bertumbuh kembang."
Kamu tahu kan, bahwa stuck in the moment itu lagunya U2. Vokalisnya bernama Bono. "So, buang saja ragumu. Tulis saja dulu ide-ide cemerlangmu di memo khusus yang adalah isi setiap draft tulisan-tulisanmu."
Nah kan, berarti tidak perlu merasa stuck in the moment ketika akan menulis. Biarkan ide di pikiran mengalir, terketik menjadi tulisan-tulisan yang kelak akan jadi sebuah kebanggaan tersendiri, khususnya untukmu sebagai pribadi.
Kamu juga tentunya tahu kan, bahwa yang namanya ide itu, bertebaran dimana saja. Ide itu, bisa tentang kamu, bisa tentang aku, bahkan bisa tentang kita. Itupun bila kita saling ngasih nomor WhatsApp, hehehe... lalu saling tukar ide cemerlang, tentang ragam macam tema tulisan.
Nah, tinggal mindset saja yang mesti agak diubah formasinya. Jangan defensif terus idenya, ubah dengan ofensif yang cukup sedikit agresif. "Dalam hal menulis lho ya, bukan hal yang bukan-bukan."
"Biarkan, jangan ditahan, jangan melakukan perlawanan. Ikuti saja pergerakan pikiran yang kemudian terketik jadi sebuah tulisan."
"Biarkan, pikiran menerawang lalu berkembang. Kemudian rasakan, gairah menulismu yang akan semakin mekar bertumbuh kembang."
Itu saja buat kamu, sedikit wawasan yang aku tahu tentang tulis menulis. Semoga ada manfaatnya untuk menambah kadar percaya diri dan keyakinanmu untuk menulis, lalu kamu akan berkembang menjadi seorang penulis dengan ciri khasmu sendiri, sesuai kadar pengetahuanmu, seluas wawasanmu.
Quotes Dua Sisi:
"Setiap pribadi adalah seorang penulis. Seorang penulis yang mempunyai visi misi juga jalan ceritanya sendiri."
DS, 30/08/2020, salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H