Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kompasianer of the Year 2014

15 Agustus 2020   12:24 Diperbarui: 7 Desember 2020   11:24 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi


Menurut catatan yang saya baca, beliau terlahir di kota Padang. Tepatnya pada tanggal 21 mei 1943. Berarti beliau terlahir dua tahun sebelum Indonesia mampu, meraih merdeka.

Ya tentu saja, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negeri kita tercinta. Berhasil merengkuh merdeka, yang momentum awalnya adalah 17 agustus 1945.

Ternyata, yang adalah fakta. Usia Indonesia merdeka dan beliau hanya terpaut dua tahun saja, beliau terlahir lebih dulu. Dua tahun kemudian Indonesia mewujudkan mimpinya, sanggup melahirkan kemerdekaan bagi nusa dan bangsa yang tercinta.

Tentang merdeka, saya merasakan dan menikmatinya, semenjak saya terlahir di negeri Indonesia. Negeri yang adalah tumpah darah, negeri yang tentu saja saya cintai pun hormati sepenuh hati.

"Alangkah beruntungnya saya ini, beda sekali dengan para pejuang yang harus berjibaku melawan penjajahan. Demi meraih kemerdekaan, untuk dan bagi kita, penerusnya."

Tentang beliau, saya mengenalnya hanya sebatas maya. Sebab kami belum sempat bertatapan muka secara empat mata. Saya tinggal di sini, sementara beliau tengah berada di negeri kangguru, yang adalah Australia.

Wajar adanya, bilamana saya mengagumi keduanya. Sebab saya bisa belajar banyak hal dari keduanya. Keduanya adalah inspirasi, untuk saya sebagai pribadi.

Awal saya mengenal merdeka, dari ayah juga bunda yang melahirkan saya ke dunia ini. Dimana saya menjadi salah satu bagian kecil dari Bumi Pertiwi. Di sisi yang lain, saya mengenal beliau berkat Kompasiana.

"Ya, Kompasiana. Platform blog yang menjadi sarana untuk membaca, menulis, mencipta karya."

Lewat maya, saya bisa bersua dengan beliau. Bertegur sapa, berbagi cerita, lewat tulisan demi tulisan. Beliau sering hadir menyapa, mengajarkan saya tentang ramah tamah bersosial media.

"Kompasiana menjembatani kami berdua, untuk bisa meraih nilai yang sekiranya akan bisa bermakna, dari apapun cerita yang dikemas berbahasa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun