Hanya beda sudut pandang saja, mungkin banyak, bisa juga sedikit. Sebab beda pengalaman, berpengaruh tentunya pada sudut pandang seseorang, mengenai satu dan lain hal.
Hanya beda cara menyampaikan, kan bisa saja begitu. Sesuai pengalaman, ataupun bagaimana seseorang, memaknai proses pembelajaran apapun, yang kemudian akan disampaikan, tersampaikan.
Hanya beda cara mengolah saja, tentang banyak hal yang akhirnya setelah diolah, jadilah sebuah sudut pandang yang seseorang yakini. Malahan bisa juga, akhirnya menjadi sebuah kesimpulan yang disimpulkan, tentang satu atau lain hal.
Tenang saja, "Sebab warna-warni keadaan, tentu saja adalah proses pendewasaan diri". Katakanlah terkadang ada luputnya, itu wajar sebab manusiawi adanya. "Asal jangan keterusan, jadi sebuah kebiasaan."
Tidak perlu bersitegang, sebab hanya menguras energi. "Sayang dong energinya, bilamana hanya untuk satu atau lain hal, yang visi misinya kurang jelas arahnya."
As human being, "Saya, kamu, juga anda tentunya", sama-sama tengah belajar. Sama-sama punya sudut pandang, sama-sama tengah mengolah agar supaya, bisa meminimalisir yang namanya salah.
Nikmati saja segala sesuatunya, syukuri saja segala sesuatunya. "Toh pasti ada hikmahnya, dari apapun rupa-rupa pengalaman."
"Seorang pribadi yang tengah berdikari dan berupaya mawas diri, pasti menjauhi hal-hal yang kurang terpuji, yang kecenderungannya... justru kurang menghargai dirinya sendiri, bisa juga akan menjatuhkan nama baiknya sendiri."
Siapapun saya, siapapun kamu, siapapun anda, satu yang mesti menjadi pasti... "Selamat menikmati hari ini, jangan lupa gosok gigi sebelum atau setelah mandi."
Salam damai dari hati
DS, 01/08/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H