Teruntuk jiwa yang gigih
Rintih bukan bagian dari sedih, sebab rintih adalah satu alat untuk meraih bersih, meski kadang alami sebentar saja tertatih-tatih.
Teruntuk jiwa yang gagah
Cukup sesaat melemah, lalu bertindak lebih laksana lebah, yang sanggup kumpulkan rasa manis lepaskan lelah.
Teruntuk jiwa yang kokoh
Sering-seringlah merasa bodoh tanpa mesti tergopoh-gopoh. Hanya saja, jangan betah berlaku ceroboh.
Teruntuk jiwa ksatria
Rajinlah membaca, bukan menerka. Lalu olah serangkaian falsafah peka, menjadi tatanan yang akan menjadi tenaga dengan pola bersahaja.
Teruntuk jiwa yang sifatnya fana
Bertanya ada batasnya, bertindak ada perlunya yang tak sekadar hanya maunya saja.
"Jiwa yang merdeka, hanya milik mereka para juara."
Para juara... yang rasa-rasanya hanya ada sebagian kecil saja, diantara sekian banyak yang memiliki jiwa.
Ridwan Ali 20072020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI