Mohon tunggu...
Ridwan Ali
Ridwan Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Me Myself and I

Baiklah, kita mulai. Ceritanya, lanjutannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untung Saja

12 Juli 2020   19:45 Diperbarui: 12 Juli 2020   19:40 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Saat itu... di satu waktu kala aku merayu
Kamu menuntun lugu
Malu-malu membelai setiap gerak-gerikmu
Seperangkat kaku menancap di setiap laju aliran darahmu

Senyummu membisu
Namun rupamu itu jauh dari sembilu
Inginmu?
Atau justru tanda seru?

Terbesit duga
Saat rayuku menghantam
Rasamu yang terpendam, hadir menghujam
Sempat terlepas tak tergenggam

Bukan hanya kamu
Akupun bergetar
Getaran itu melaju memohon restu
Satu restu tidak perlu yang untung saja membeku

Ah... ulah dari rayu
Candu ingin bertemu semu
Lupa meronta, luput dari sang penjaga
Kala rasa merasa berselera


Ridwan Ali 12072020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun