Saat itu... di satu waktu kala aku merayu
Kamu menuntun lugu
Malu-malu membelai setiap gerak-gerikmu
Seperangkat kaku menancap di setiap laju aliran darahmu
Senyummu membisu
Namun rupamu itu jauh dari sembilu
Inginmu?
Atau justru tanda seru?
Terbesit duga
Saat rayuku menghantam
Rasamu yang terpendam, hadir menghujam
Sempat terlepas tak tergenggam
Bukan hanya kamu
Akupun bergetar
Getaran itu melaju memohon restu
Satu restu tidak perlu yang untung saja membeku
Ah... ulah dari rayu
Candu ingin bertemu semu
Lupa meronta, luput dari sang penjaga
Kala rasa merasa berselera
Ridwan Ali 12072020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H