Mohon tunggu...
Ridwan Ali
Ridwan Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Me Myself and I

Baiklah, kita mulai. Ceritanya, lanjutannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teruntuk Bunda

8 Juni 2020   19:37 Diperbarui: 8 Juni 2020   19:26 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pixabay.com


entah pagi mungkin saja siang
kala senja atau saat malam terpasang
mungkin subuh
saat sepi tiada gaduh

terukir takdir
menangis, awal aku terlahir

tangis bahagia
yang adalah untaian rasa bersuara
tangis suka
yang adalah ungkapan cinta

kala terlahir ke dunia

"duka mana bisa dipelihara, derita enyah saja..."

teruntuk bunda
hingga kita akan kembali bersua di satu masa perkenankan aku berujar dengan bahasa yang berbeda
, "I Love You Mom..."

Ridwan Ali 08062020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun