Instrumen yang mengalir di pikiran memang terbentuk begitulah adanya. Seiring berjalannya waktu dari wajah-wajah perjalanan yang mengilhami pengalaman menjadi ragam proses pembelajaran.
Syair-syair situasi mengiringi setiap jejak langkah yang membawa diri ke satu titik keyakinan yang tertanam. Nada-nada pesona dan gemuruh alur kehidupan, hadirkan dua skema pilihan... satu yang akan membuat buram, dan satu yang terang saja akan mampu menerangi langkah demi langkah menuju ketegasan pilihan yang semoga benarlah adanya yang menurut-Nya.
Bilamana kebanyakan menghadirkan jalan yang akan menuntun ke arah yang benar... semestinya mengikuti yang kebanyakan. Namun bilamana ternyata hanya dari yang sedikit, yang nyatanya adalah para pembawa kebenaran... alangkah bijaknya bilamana cukup berkawan dan mengikuti yang sedikit saja.
Bahagia tertanam di pikiran, kebenaran tinggal ditemui melalui intuisi hati yang tidak terkandung kebingungan. "Kenapa mesti menjadi orang lain, ketika menjadi diri sendiri... justru bisa hadirkan damai juga bahagia yang adalah satu bentuk rezeki dari-Nya yang tiada duanya."
Ketahuilah jenis warnamu sendiri, yang faktanya adalah warna nyata dari mampu mengenali kapasitas juga kualitas dirimu, akan apapun kebutuhan dirimu dalam berupaya memenuhi nikmat lahir juga batinmu. Intuisi hati bertanya... "Apakah berkurangnya usia menjadikanmu bertambah dewasa? Atau justru semakin membuatmu terlena akan apapun pernak-pernik dunia yang hanya sementara saja?"
Ridwan Ali 30052020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H