Berjuang itu bukan hanya sekedar bertahan, tapi bagaimana dan harus seperti apa agar mampu meraih yang namanya kemenangan.
Tentang harapan...upayakan, perjuangkan. Selama hayat masih dikandung badan, tidak ada yang namanya putus harapan. Namun, hadirkan keseimbangan antara keinginan dan kenyataan.
Yang namanya keinginan, tak mesti selalu menjadi kenyataan, namun kenyataan...usahakan seiring sejalan dengan keadaan yang akan bisa menentramkan, mendamaikan hati dan pikiran di apapun keadaan.
Tentang perjuangan...membutuhkan pengorbanan yang bisa mudah untuk dilakukan atau malah sebaliknya. Tapi...yang namanya keyakinan yang tertanam, semestinya akan bisa memberikan kekuatan energi yang berkesinambungan, untuk memutus tali putus asa menjadi semangat yang berlipat yang tentunya akan bisa mencerahkan hasrat untuk terus melangkah menggapai apapun yang menjadi tujuan.
"Upayakan apapun yang menjadi doa pun harapan, tentang kebaikan dan keberkahan hidup, yang selama ini mungkin masih hanya sebatas angan-angan yang belum terpecahkan"
*********
Selama ini, sebagai pribadi...mencoba menyimak juga memperhatikan pemandangan sekitar dan juga keadaan alam raya yang begitu luas tak terbatas. Diri percaya, bahwa alam raya menghadirkan gambaran yang memang bisa jadi sebuah proses pembelajaran.
Alam raya yang begitu luas ini menjadi salah satu pemandangan nyata sekaligus gambaran bahwa berpikir secara luas tentang harapan, bukan sempit pemikiran adalah salah satu cara jitu untuk membangunkan keyakinan yang selama ini masih berkutat dengan tidur yang lelap.
Langit senja kemarin begitu cerah. Salah satu lukisan Tuhan tentang warna-warni keindahan juga keberkahan hidup. Mengajarkan lalu memberi petunjuk yang sanggup memberikan gambaran, bahwa harapan itu akan senantiasa ada dan bisa diupayakan dengan segenap tenaga, tanpa berdekatan dengan yang namanya patah semangat yang seringkali menurunkan kadar keyakinan ke jurang keterpurukan.
Kesadaran diri di edisi terkini pengalaman mengajarkan lalu menyadarkan bahwa sebagai pribadi, siap menjalani hari demi hari dan mencoba arif bijaksana menentukan sikap dan langkah terbaru yang harus diambil untuk hari ini, esok, juga masa depan yang akan tiba di suatu ketika. Lembaran terbaru perjalanan setiap episode kehidupan yang akan diarungi pun dinikmati, semestinya juga bisa mengunci hingga terkunci dengan pasti, pola pikir berkecil hati.
"Oh iya! Tentang harapanku untuk ramadan 2020 ini...tidak ingin jadi nomor satu dalam hal apapun. Cukup bagiku melakukan hal-hal yang mempunyai nilai mutu yang semoga saja mampu memberikan arti yang berarti, khususnya bagi diri sebagai pribadi juga bagi para pribadi disekitarku, itu saja..."
Bandung, 27 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H