Mohon tunggu...
awan siswoyo
awan siswoyo Mohon Tunggu... -

saya hanyalah manusia biasa yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kaget Lihat Para Pria Tegap... Eh, Ternyata ada RI-1

5 Desember 2014   21:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:58 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Niat hati mau balik ke Kantor sambil mengambil Uang di ATM, saya dikagetkan dengan jalanan di sekitar Pasar Indra Sari Pangkalan Bun dipenuhi oleh ratusan aparat keamanan, baik TNI maupun Polri. Mereka memberi aba-aba agar saya jalan terus. dalam hati saya hanya ada satu pemikiran : Razia. saya pun berusaha tenang, menghirup napas dalam-dalam lalu saat melihat beberapa pengendara mulai menepi, saya pun menepi.

Setelah beberapa detik saya pun sadar bahwa ternyata bukan sedang razia, namun apa ya?

saya pun memacu laju kendaraan saya sambil berpikir apakah nanti saya akan dicegat. ternyata tidak juga. lalu dada saya berdegup kencang, keringat dingin mengalir dengan derasnya, dan alam terasa sedang menyanyikan lagu-lagu kematian...(AHHHH LEEEEBBBAAAAYYYY.. GAK SEGITUNYA KALEE).

saya melihat sekumpulan Pria Tegap, rambut cepak, dengan alat komunikasi selalu menempel di telinga, berkacamata hitam dan berdiri di depan sebuah restoran. Oh, jadi ini rupanya, penyebab begitu banyaknya Petugas keamanan. ternyata ada Pak Presiden. Hmmmmm..... saya manggut-manggut.

sebenarnya ada cukup banyak warga yang menunggu untuk sekedar sekilas melihat Sang Pemimpin Negeri ini. Bapak-bapak, Ibu-ibu, bahkan anak-anak.

tak ketinggalan juga para gadis ABG yang sudah berteriak histeris, menjambak-jambak rambut, dan menangis sesenggukan sambil membawa poster Pak Jokowi. "Pak Jokowi....We Love You...." (BAGIAN INI ADALAH BOHONG).

sayang saya tak sempat mengabadikan momen ini. sungguh disayangkan sekali... (Kini saya yang sesenggukan, berteriak histeris, dan menjambak-jambak rambut).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun