Beberapa destinasi di kota Bandung yang telah menerapkan sistem Smart Tourism Destination, diantaranya; Museum Asia Afrika, Masjid Raya Bandung, Taman Film. Tidak hanya destinasi budaya dan kreasi, terdapat beberapa destinasi wisata alam yang juga menerapkan sistem Smart Tourism. Seperti, Bukit Bintang, destinasi wisata alam Ciwidey Kawah Putih, Sanghyang Heuleut, Kebun The Sukawana, serta Taman Konservasi Ir. Djuanda. Destinasi diatas merupakan destinasi yang sukses mewujudkan impian Smart Tourism di kota Bandung (Fauzan Akbar Bachrian a, 2021).
Dengan adanya pemberdayaan pada bidang kemudahan proses pertukaran informasi, aksesibilitas yang terus berkembang, fasilitas dan penggunaan teknologi yang terus berinovasi menjadikan destinasi-destinasi yang ada di kota Bandung semakin maju ke arah yang lebih modern serta futuristik. Selain kemudahan perolehan informasi pada dunia digital, Smart Tourism juga menerapkan aspek gabungan dari beberapa komponen pengembangan konsep Smart City. Seperti mengembangkan Smart Branding yang menjadikan pariwisata sebagai identitas kota Bandung serta meningkatkan kualitas dan daya saing antar destinasi. Menggabungkan komponen Smart Living agar terciptanya kelayakan pola aksesibilitas serta mobilitas hidup wisatawan dan masyarakat sekitar. Memanfaatkan fungsi teknoogi secara maksimal agar terciptanya Smart Society dalam meningkatkan produktifitas sumber daya manusia dan tenaga ahli yang berada di kota Bandung.Â
Adanya kolaborasi akan teknologi serta potensi pariwisata yang ada di kota Bandung, dapat memaksimalkan potensi serta meningkatkan destinasi kepada modernisasi dan mewujudkan kota Bandung yang lebih futuristik (Fauzan Akbar Bachrian a, 2021). Smart Tourism Destination sangat berpengaruh pada upaya sustainability pada sebuah destinasi. Dengan pemanfaatan konsep Smart City pada industri pariwisata serta inivasi akan membangun Smart Tourism di kota Bandung, dapat memaksimalkan fungsi serta kualitas dari 4 komponen pengembangan usaha keberlanjutan destinasi. Penerapan sistem digital dan teknologi komunikasi membawa perubahan yang signifikan pada era global society 5.0. Peningkatan kualitas pada akomodasi, atraksi, fasilitas penunjang pemenuhan kebutuhan serta memaksimalkan unsur hospitality pada sebuah destinasi (Mircea Eremia, 2017). Seperti pada laman resmi Badan Pusat Statistik kota Bandung, dengan adanya kolaborasi teknologi memudahkan industri pariwisata dalam memperhatikan aktivitas serta data rekapitulasi kunjungan setiap wisatawan. Pemberian pelayanan yang berbasis digital, dapat mengefisienkan kinerja sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan serta pemenuhan kebutuhan wisatawan.Â
Pemanfaatan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) pada proses penyebaran informasi sangat berdampak besar bagi perkembangan destinasi. Dikutip dari Jurnal Master Pariwisata yang mengatakan bahwa negara Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak yang menduduki posisi ke-6 dari negara pemanfaatan internet terbanyak didunia. Dengan adanya dominasi dan kontribusi generasi muda milenial yang lebih melek akan arus media sosial. Dengan fakta diatas, dapat diketahui bahwa metode pemasaran paling efektif dengan melalui platform media sosial (Rifki Rahmanda Putra, 2020).
Sumber media dan referensi :Â
 https://smartnation.id/langkah-pemerintah-kota-bandung-dalam-implementasi-smart-tourism/
https://www.kominfo.go.id/content/detail/11656/langkah-menuju-100-smart-city/0/sorotan_media
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877705817309402
https://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/article/view/1110