“Tulisan ini sengaja aku dedikasikan untuk Oki, sahabatku ketika kecil dulu.”
Entah mengapa, dan aku juga tak tau mengapa, mungkin ini sudah kesekian kalinya pikiranku terbawa pada kenangan-kenangan yang terjadi di masa lalu. Masa dimana aku masih lugu. Masa dimana aku bermain sepuasku. Masa dimana aku tak pernah berpikir betapa lucunya negeriku. Dan masa dimana aku berteman dengan siapapun yang menganggap aku sebagai temannya.
Ini untukmu, Oki, sahabat kecilku..
Sejak kepindahanmu tahun 1999 yang lalu, aku tak lagi mendapatkan kabar tentangmu. Entah dirimu kini masih hidup di dunia atau sudah tenang di surga bersama ayahmu tercinta. Oh iya, aku belum sempat secara langsung mengucapkan belasungkawa kepadamu. Sebagai sahabat aku cuma bisa bilang maaf. Pada saat itu aku tak bisa mendampingimu. Aku tak ada disisimu ketika kamu butuh aku. Aku sadar aku salah. Tapi kamu juga pasti paham, usia kita dulu masih terlalu muda untuk mengerti apa yang terjadi saat itu. Ya usia kita terlalu muda, enam tahun. Dengan usia seperti itu aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Yang aku tahu waktu itu bahwa kamu sedang bersedih karena ayahmu akan ke surga lebih dulu dan aku tak bisa berbuat lebih, selain mengirimkan doa untuk ayahmu. Semoga doa dari seorang anak yang masih lugu diterima oleh-Nya.
Oki. Aku juga mau minta maaf sekali lagi. Jujur saja, aku tak ingat bagaimana bentuk wajahmu. Aku cuma ingat namamu. Tapi, yang aku ingat bahwa dulu rambut panjangmu sangat indah. Hitam terurai. Satu hal lagi yang aku ingat darimu, bahwa kamu adalah orang yang sangat baik, asik, sedikit pemalu, dan cengeng. Terlepas dari semua itu, aku yakin, ya aku sangat yakin, kamu sekarang telah menjadi wanita yang sangat cantik. Lebih cantik dari mamamu. Oh iya, ngomong-ngomong gimana kabar mamamu? Aku berharap beliau selalu sehat. Oki. Sampaikan juga salamku untuk Kak Tomi ya. Beliau kakak yang hebat. Oh iya ki, kamu dulu sudah punya adik kan ya? Aku lupa namanya. Sampaikan juga ya salamku untuknya. Pasti sekarang dia sudah gede ya? Udah mulai sekolah kan? Wah..
Oki. Entahlah tulisan ini akan kamu baca atau tidak. Entahlah, yang pasti satu hal yang aku ingin, aku ingin kita bisa bertemu lagi. Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan padamu. Ada banyak hal yang juga ingin aku bagikan padamu. Oh iya ki, aku sekarang udah kuliah lohh. Hehe. Aku sekarang sedang kuliah di Univ. Indonesia. Doakan aku cepat lulus ya. Dan doakan juga supaya ilmuku berkah dan bermanfaat bagi negara kita ini.
Eh iya, ada satu hal yang hampir kelupaan, ki. Dulu waktu SMA kan guru seni budayaku minta muridnya negbuat lagu. Nah, kamu tahu lagu aku tentang apa dan judulnya apa? Lagu yang aku buat sengaja aku dedikasikan untuk kamu, judulnya ‘Sahabat Kecilku’. Nanti kalau kita diberi kesempatan untuk ketemu lagi, aku janji, aku akan nyanyi langsung di depanmu. Tenaaaanggg. Suaraku gak jelek-jelek amat kok. Gak kalah sama penyanyi-penyanyi di Indonesia. Hehe. Oki, aku sekarang sudah gak tinggal di Cinta Manis lagi. Aku sudah pindah ke Muara Enim. Ki, nanti kalau kita ketemu aku juga mau ngasih kejutan untukmu, khusus, dan sudah aku persiapin dari jauh-jauh hari.
Oki... Aku harap kita bisa ketemu lagi ya. Aku ingin kita ketemu lagi. Dan kalaupun saat ini kamu sudah tenang di surga-Nya, aku berharap Tuhan memberikan aku petunjuk dan mengizinkan aku mengetahui kabar keluargamu yang lain. Aku ingin silahturahmi yang dulu pernah ada tetap terjalin. Amin.
Sampai ketemu lagi Oki, sahabatku yang cantik. Aku tunggu kabar darimu ya. Salam, Edy, sahabat kecilmu.
Catatan kerinduan penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H