Mohon tunggu...
Sejatinyaaa
Sejatinyaaa Mohon Tunggu... Buruh - Hidup adalah bentuk cinta paling Liar~

Bukan penulis, melainkan seseorang yang menulis. Karena dengan menulis kita menghargai kata kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menitip Rindu pada Hujan Hari Sabtu

2 November 2019   13:08 Diperbarui: 2 November 2019   13:23 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Dik, langitmu sudah mendung? Perkenankan rinduku masuk pada awan-awan kelabu itu agar ketika awan tak lagi kuat menampung, diturunkannya air hujan yang membasahi pelataran rumahmu

Dik, sudah turun hujankah kotamu? Aku menitip rindu pada hujan, yang tabah jatuh di talang, orang-orang yang menanti hujan akan setia menampung air mata seperti pipi yang sabar menampung segala air mata

Dik, ini hari sabtu yang basah bulan ini. Izinkan talang air tetap menampung rindu, sedialah ember atau jerigen jika hatimu tak kuat menampung kerinduan besarku kepadamu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun