Mohon tunggu...
Awang Dewan Pratama
Awang Dewan Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Pranata Humas

Memiliki Passion Dalam Merangkai Kata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Komunikasi Lembaga melalui Kementerian PUPR

2 November 2022   08:12 Diperbarui: 2 November 2022   10:19 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum masuk ke pembahasan penulis ingin merefresh kan sejenak tentang arti humas menurut para pakar, diantaranya adalah Howard Bohham yang menyimpulkan pengertian humas atau public relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam kepercayaan publik yang lebih baik atau pemberdayaan lebih tinggi terhadap suatu lembaga atau organisasi.


Saat ini keberadaan media sosial institusi terutama pemerintah harus dituntut untuk interaktif dan informatif hal itu tidak lain akan membantu penyampaian pesan kepada masyarakat terasa lebih mudah. Melihat media sosial oleh instansi pemerintah, mungkin saja tidak semua kalangan dari masyarakat menyukai.


Masih banyak konten media yang disajikan oleh instansi pemerintah cenderung membosankan hal ini mungkin kurangnya konsep konten yang disajikan dengan tujuan pesan yang ingin diberikan. Padahal dengan pesan konten yang disajikan dengan bahasa kekinian masyarakat jadi mudah mencerna dan mengerti apa pesan yang disampaikan. Oke kita langsung saja ke pembahasan!
Kementerian yang dipimpin Bapak Basuki Hadimuljono ini memiliki banyak akun platform media sosial dan memiliki banyak pengikut, diantaranya yakni Twitter, YouTube, Facebook, Instagram, dan TikTok. Dibawah koordinasi bagian Humas Kemen PUPR membentuk tim khusus dalam menyerbarluaskan informasi dan program-program mereka. Kalau melihat jumlah pengikut di akun media sosial per tanggal 29 Juli 2022 perkembangannya cukup signifikan, yaitu 589 ribu follower di Facebook (dengan peringkat 4,5 dan 1.882 ulasan), 898 ribu follower di instagram (dengan 6.159 konten) serta 141 ribu follower di youtube (dengan 1.631 video). Bahkan pada akun Tiktok, mereka memiliki jumlah pengikut mencapai 38.100 orang.  Sebutlah di akun twitter mereka, dalam sebulan ada saja meme lucu yang di produksi oleh tim humas PUPR seperti contoh gambar di atas artikel.Produksi meme seperti contoh di atas dari pengamatan penulis mereka buat secara konsisten, hal ini menjadi satu daya tarik tersendiri bagaimana Tim PUPR mengemas gaya komunikasi publik mereka kekinian dan mudah dimengerti. Tidak selalu mengenai visi misi organisasi saja tetapi apa yang bisa ditampilkan secara sederhana ke publik. Dapat penulis simpulkan bahwa konsistensi membuat konten berdampak pada pertumbuhan jumlah follower serta enggagementnya. Membuat konten bisa dimulai dengan membuat perencanaan atau content plan.

Content plan adalah salah satu dari beberapa strategi membuat komunikasi publik begitu kuat, dari content plan ini kita dapat menyampaikan ide serta gagasan secara lebih terstruktur dan menarik, karena sebelumnya pasti Tim Humas PUPR berdiskusi dan membuat workflow alur kerja secara teratur. Sudah banyak contoh content plan yang bisa diunduh di mesin pencari google.

Conten plan juga bisa membuat satu narasi yang lebih kekinian, enak dibaca dari struktur kalimat serta bagaimana sebuah organisasi menceritakan visi dan misinya secara kreatif, lebih dari pada itu pembuatan content plan juga memberikan pembagian tugas yang merata di dalam tim humas mereka. Mulai dari waktu tayang serta pembagian tugas yang merata di seluruh tim.

Contoh pembuatan content plan ini banyak ditemukan di dunia periklanan di kalangan industri kreatif, upload konten dari content plan yang sudah dibuat, akan berdampak pada pertumbuhan follower, pada akhirnya follower atau pelanggan melakukan pembelian, peningkatan traffic website, peningkatan penjualan, dan sebagainya, hal inilah yang mungkin banyak disebut dengan enggagement di kalangan praktisi media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun