Jangan ditanya sejak kapan aku takut atau lebih tepatnya serem liat Badut. Karena yang aku ingat sejak jaman kecil (duduk di bangku Sekolah Dasar) jika Bapak ngajak jalan-jalan dan aku bertemu dengan yang satu ini pasti aku ketakutan.
Dengan tidak bermaksud melecehkan dengan profesi mereka, tapi sungguh aku takut dengan badut.Â
Ketakutanku semakin menjadi-jadi saat dulu pernah melihat film yang jalan ceritanya adalah suatu kota dihantui ketakutan akan pembunuhan yang dilakukan oleh badut..
Sumpah serem...
Hari ini dapat undangan ulang tahun keponakan, gak disangka ternyata tuan rumahnya menhadirkan badut sebagai pengisi acaranya, bahkan dia sebagai mc sekaligus. Sehingga seluruh acara dari mulai sampai selesai badut yang dominan.
Kembali terbayang wajah seremnya, dengan mulut yang dibuat dower lebarrrr merah, hidung pakai bola, dan mata dibuat belok. Lengkap sudah sosok monster dimataku.
Sejak kecil aku selalu berpikir, kenapa harus dandan demikian dengan segala atribut yang ada. Padahal gak harus begitupun bisa kok melucu (pikirku..).
Uniknya hal ini hanya berlaku bagi badut-badut yang berdandan ala itu boneka makanan ayam cepat saji, tapi jika model kayak ayam dan sebagainya aku biasa saja..
Selain badut ada satu hal yang sangat berteman dengan badut yang aku juga kurang bersahabat. Yaitu balon!
Jadiiiiii, jika ada undangan ulang tahun menghadirkan badut dan membawa balon. Lengkap sudah penderitaanku hehehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H