Literasi merupakan kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, dan memahami informasi yang tertulis. Literasi tidak hanya terbatas pada kata-kata, tetapi juga mencakup pemahaman terhadap berbagai bentuk komunikasi lain seperti angka (literasi numerasi) atau teknologi (literasi digital). Literasi adalah dasar penting untuk pengembangan kemampuan belajar seumur hidup. Akan tetapi, di Indonesia sendiri tingkat kepedulian masyarakat akan literasi masih tergolong rendah.
Sebagai bentuk pelaksanaan program peningkatan sosial kemasyarakatan dan pendidikan, kelompok 147 KKN UINSU melaksanakan program Pojok Baca Anak. Adapun tujuan dari pelaksanaan program ini ialah sebagai bentuk perhatian kelompok terhadap kurangnya kemampuan literasi dan minat baca anak-anak di Desa Lalang. Hal ini ditunjukkan dengan masih terhdapat Siswa/Siswi kelas 3 yang masih belum lancer dalam membaca. Program Pojok Baca Anak ini juga merupakan program kerja tambahan dari Fakultas Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Perpustakaan.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum'at, 16 Agustus 2024 di SD N 057221 Desa Lalang. Kegiatan ini dibuka dengan sosialisasi ringan kepada Siswa/Siswi terkait pentingnya literasi dan minat baca. Selanjutnya, tim melakukan ice breaking berupa permainan "benar atau salah?" dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang dapat menguji kemampuan berpikir serta daya ingat para peserta didik terhadap pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah.Â
Selain itu, selama kegiatan berlangsung kelompok 147 KKN UINSU juga membuat kegiatan menggambar khusus untuk Siswa/Siswi kelas 1 hingga 3. Tujuannya ialah untuk meningkatkan stimulasi anak baik itu stimulasi motorik halus, kreativitas dan imajinasi, stimulasi kognitif, pengembangan presepsi visual, hingga emosional dan sosial. Setelah itu, tim melakukan kegiatan membaca bersama dimana para Siswa/Siswi dipersilakan memilih buku-buku bacaan yang telah kelompok 147 KKN UINSU siapkan. Disini tim melihat perbedaan antara beberapa anak yang suka membaca dan tidak. Bagi mereka yang suka membaca, mereka sangat antusias dan membaca meskipun waktu yang telah ditentukan telah usai. Sementara mereka yang kurang dalam minat baca hanya membaca sebentar saja dan lebih memilih untuk dibacakan oleh Tim kelompok yang bertugas pada program tersebut.
Setelah kegiatan usai, tim memberikan reward kepada para Siswa/Siswi serta membantu mereka yang masih kesulitan dalam membaca bahkan masih belum begitu mengenal huruf untuk terus belajar agar mereka bisa.