Mohon tunggu...
awanel id
awanel id Mohon Tunggu... Administrasi - portal berita

informasi dari kami

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kedes Barabali Jual Beras Bantuan Pangan, Ratusan Warga Segel Kantor Desa

27 April 2024   08:41 Diperbarui: 27 April 2024   08:42 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kamis, 25 April 2024. Desa Barabali, kec. Batukliang, ratusan warga segel kantor desa setempat. Warga meminta kepala desa Barabali (Lalu Ali Junaidi) mundur dari jabatannya akibat tersandung kasus  penyelewengan beras bantuan pangan dari pemerintah pusat.

Kemarahan warga yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Peduli Desa tidak bisa dibendung dan mengepung kantor Desa Barabali sehinggasempat membuat kemacetan dibeberapa ruas jalan. Tuntutan utama dari masyarakat yakni mendesak Kades Barabali untuk segera mundur dari jabatannya. Masyarakat juga juga meminta klarifikasi terkait kasus dugaan penyelewengan beras bantuan pangan (BAPANG) yang digelontorkan dari pusat. Tercatat ada sekitar 400 karung beras yang masing-masing berisi 10 kg.

Warga mendesak agar kasus tersebut segera dituntaskan penangananya sampai keakar-akarnya. Bukn hanya kades, pihak yang membeli tersebut juga harus diproses secara hukum. Karena dinilai ikut terlibat dalam dugaan penyelewengan beras BAPANG tersebut.

Dalam orasinya, ketua umum Forum Mahasiswa Batukliang sekaligus korlap aksi, Haidir meminta kepada aparat krpolisian agar segera memproses kasus tersebut.

"Kami minta kepada pihak kepolisian untuk segera memproses dan menindak tegas semua pihak yang terlibat dalam kasus ini," teriaknya.

Berselang beberapa waktu, Kades Barabali akhirnya kemudian keluar menemui warga untuk berdialog. Ia lantas memberikan klarifikasi terkait kasus dugaan penyelewengan beras Bantuan Pangan (BAPANG) tersebut.

"Dalam program bantuan pangan (BAPANG) ini, pemerintah desa hanya fungsinya sebagai koordinasi saja. Sementara untuk urusan penyaluran itu menjadi kewenangan pihak Bulog bersama mitranya," tegasnya.

Ia juga sempat menyinggung soal keberadaan koordinator desa (KORDES), koordinator kecamatan (KORCAM) hingga koordinator kabupaten (KORKAB) dalam program tersebut. Bahwa semua yang dilakukan pihak desa diakuinya sudah dikoordinasi dengan pihak coordinator program.

Warga yang tidak puas mulai tersulut emosinya. Terlebih setelah permintaan untuk menandatangani surat pernyataan pengunduran diri tidak digubris oleh Kades. Jalannya aksinya pun memanas. Warga sempat melakukan aksi pelemparan ke arah kantor desa menggunakan air mineral kemasan.

Akibatnya pelayanan di kantor desa lumpuh total. Usai melampiaskan emosinya dengan menyegel kantor desa, warga perlahan membubarkan diri sekitar pukul 11.30 WITA. Beberapa perwakilan warga kemudian melanjutkan aksinya ke Polres Lombok Tengah. Untuk meminta kejelasan proses penanganan kasus yang menjerat Kades Barabali tersebut. (THB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun