Di zamanglobalisasi ini sangat terlihat bahwa pandangan sebagian besar orang di Indonesia berkiblat pada dunia barat. Bukan maksud melarang, namun lama-kelamaan kita sering kali terbawa arus. Dari mulai cara berpakaian hingga masalah kuliner. Orang sering kali menganggap makanan tradisional itu kuno dan makanan barat itu modern. Sebenarnya pola berfikir itu harus dirubah. Sudah sepatutnya kita bangga menjadi warga Negara Indonesia, karena Indonesia memiliki banyak sekali jenis-jenis kuliner khas. Bayangkan saja provinsi di Indonesia berjumlah 33, jika satu provinsi memiliki minimal 5 makanan khas berarti total keseluruhan ada 165 jenis. Angka yang cukup banyak bukan? Dan itu barulah angka minimum bagaimana jika satuprovinsi memiliki 10 kuliner khas, betapa kaya nya kuliner di negeri ini. Sudahkah kita mengenal keredok, papeda, kembang goyang dan teman-temannya hingga menjadi kebanggaan jika kita mengenal serta memahami makanan-makanan tersebut ? . Jangan kira makanan tradisional tidak bisa dimodifikasi menjadi makanan bertaraf internasional. Sekarang sudah terciptainovasi baru, hamburger dengan beef yang terbuat dari tempe. Dengan contoh tersebut tidak ada lagi alasan untuk tidak mencintai makanan tradisional. Siapa tahu tak lama lagi akan ada papeda dengan bumbu spaghetti. Zaman terus berkembang kita tetap bisa dibilang modern tanpa harus melupakan makanan khas Indonesia. Karena jika bukan kita yang terus melesatrikan kuliner Indonesia siapa lagi yang akan peduli?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H