Mohon tunggu...
Awanda Tyas
Awanda Tyas Mohon Tunggu... -

pelajar biasa yg msh dlm proses menuju luar biasa :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ramuan untuk Merubah Pandangan Dunia

18 Mei 2011   08:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:30 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemauan dan niat adalah dasar dari sebuah perubahan. Walau awalnya rasa kemauan itu masih sangat kecil tapi bila sungguh-sungguh dipupuk itu akan menjadi sebuah optimisme yang besar . Sebenarnya Indonesia memiliki banyak potensi yang bisa terus digali agar menjelma menjadi sebuah kekuatan yang bisa merubah pandangan dunia. Potensi dalam sumber daya manusia? kita punya,contohnya banyak pemuda Indonesia yang menjadi juara kompetisi dunia. Potensi alam ? Indonesia tak usah diragukan lagi kita memiliki banyak ragam tanaman dari mulai buah-buahan, sayur-sayuran, palawija hingga rempah - rempah. Potensi wisata ? seluruh Indonesia tersebar objek wisata yang tidak ada habisnya untuk dijelajahi. Jadi apa lagi yang kurang ? Yang kurang adalah kekonsistenan para penduduknya baik pemerintah maupun rakyat biasa. Jika kita mau konsisten dan tegas dengan apa yang telah ada dan telah dibuat sejak lama maupun baru, saya yakin kita bisa!. Kita bisa merubah pandangan dunia luar terhadap Negara kita. Bukan hanya pemuda yang harus merubah semua ini, bayangkan betapa kasihan jika generasi muda harus dibebankan oleh permasalahan yang dibuat oleh orang-orang terdahulu. Sekarang waktunya saling melengkapi dan bekerjasama bukan saling meyalahkan. Semua harus berjalan seimbang, tidak berjalan masing-masing, kita harus saling bahu-membahu demi terciptanya kemajuan untuk Indonesia. Kemauan diolah dengan potensi dicampur dengan konsisten diberi tambahan kerjasama maka akan tersaji perubahan yang sangat indah untuk Indonesia. Indonesia yang sama-sama kita banggakan sebagai tanah kelahiran kita.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun