Mohon tunggu...
Awan Sidegil
Awan Sidegil Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku yakin keberhasilan tidak selalu berpihak kepada mereka yang duduk di bangku KULIAH

Selanjutnya

Tutup

Money

Bebek Kalahkan TKI Syaratnya “Cinta Produk dalam Negri”

11 Februari 2012   19:05 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:46 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Notabene Negara kepulauan REPUBLIK ini sangat kaya akan hasil bumi yang melimpah dari minyak, perkebunan, pertambangan, & pertanian. Tak kurang kurangnya TUHAN yang maha baik dan maha hidup telah menghidupkan  tanah yang terbentang dari sabang sampai merauke ini menjadi icon lumbung padi. Koes Plus dalam dendangan laguya tidak menafikan bahwa tongkat kayu dan batu jadi tanaman saking maha suburnya.  berlapis lapis juga jejeran wakil wakil kami yang menjadi perisai dan kami anggap mampu mendengar segala tuntutan kami kepada kesejahteraan.

Tapi anehnya kesejahteraan tidak kunjung sampai kepada kami?

Kemanakah mereka bersembunyi lapisan wakil wakil rakyat yang seharusnya berada di tengah isak tangis jutaan rakyat INDONESIA ketika semua sedang memerlukan bantuan? Mereka sendirilah membenarkan apa yang dikatakan ayah dan ibuku "mereka sibuk mengembalikan modal berpolitiknya nak, serta mengisi pundi pundi perutnya dengan rupiah karena mereka khawatir musim paceklik panjang akan segera tiba"

mungkin kesejahteraan hanya di wakili oleh mereka wakil wakil rakyat. Sehingga anak mudanya seperti kami di terlantarkan tanpa di beri peluang kerja yang layak. Saingan kerja kami adalah para SARJANA lalu saya ini siapa? Pengangguran yang meningkat yang sudah bosan kita dengar. Makin keruhnya lagi biaya kehidupan yang semakin mahal di banding dengan pendapatan. Siapa yang akan betah bertahan berada disana walaupun di negri sendiri dengan keadaan ekonomi yang semakin lembab? Sepertinya mereka menutup mata saat kami para TKI mengais nasi di Negara orang tanpa memberikan solusi.

Doa selalu mengiringi kerja KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi ) bagi membongkar siapa siapa saja yang merampas hak hak kami untuk di seret di mahkamah dunia. Jika mahkamah dunia dirasai belum adil biarlah mahkamah ALLOH yang akan mengadili.

TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dari tahun ke tahun semakin meningkat di malaysia saja mencapai  2,5 juta orang baik legal maupun ilegal menurut informasi dari Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). mengapa pemerintah tidak memberikan solusi yang tepat kepada masalah peningkatan jumlah TKI, ini bukanlah suatu hal yang wajar? Padahal rugi besar jika di biarkan berterusan memeras tenaga dan pikiran bukannya untuk memajukan negara sendiri, tapi malah secara tidak langsung memajukan negara negara asing. Ini jelas sekali akan menguntungkan instansi yang mempekerjakan mereka. Logikanya begini biar saya jelaskan: setelah sampai di Negara tujuan karena terikat kontrak biasanya paspor dan dokumen dokumen milik TKI di minta dan di simpan oleh personalia (HRD) atau malah majikan langsung (big boss) memegangnya. Gaji para TKI jauh lebih rendah terkadang harus extra hemat agar bisa kirim uang ke kampong halaman yah sekedar beli makanan saja lah berbeda dengan gaji warga asli yang terkadang 3 kali lipatnya atau lebih terkadang juga malah ada potongan potongan yang tidak jelas, asuransi pun di anggap sepele, kesejahteraan pekerja kadang di kesampingkan, banyak tekanan yang di hadapi di tempat kerja. Padahal barang hasil produksi mencapai keuntungan minimal beberapa M atau lebih dalam setahun jika di rupiahkan.

ini semakin membuat mereka tidak betah, mau lari kemana jika paspor di tangan big boss, jika lari berarti ilegal tanpa dokumen sama saja penjara. ini jelas sekali menguntungkan sebuah instansi tertentu. Jika instansi itu milik INDONESIA tidak masalah secara tidak langsung kita akan menikmatinya. Apa ini bukan menguntungkan Negara Negara asing??? Salah pemerintah INDONESIA sendiri yang tidak berfikiran sejauh itu.

Kita itu sebenarnya BESAR dari Negara BESAR hanya saja kita tidak berfikir untuk jangka panjang. INDONESIA banyak orang pintar dan kreatif tapi sedikit yang tahu tentang arti "cinta produk dalam negri". Malaysia industri otomotifnya mobil PROTON lalu INDONESIA punya motor MAK (Mega Andalan Kalasan) mengapa tidak di gembar gemborkan biar semua orang tidak budek agar mereka mencintai produk dalam negri, bukannya mengkayakan negri orang dengan cara impor kebutuhan kita sehari hari, padahal di INDONESIA sendiri sudah bisa memproduksinya? gengsi masalah kwalitas harga dan merk. masalah kwalitas bias di sempurnakan dengan seiringnya waktu. masalah harga produk lebih terjangkau karena tidak terbebani oleh DUTY merk hanyalah masalah gengsi...... efek jangka panjangnya jika kita "cinta produk dalam negri" dan mampu memenuhi kebutuhan sehari hari tanpa harus mahal mahal mengimpor dari Negara orang saya yakin TKI akan kembali dan pengangguran akan berkurang.

Jika motor bebek dan barang produksi sendiri bisa go international penjualannya angka TKI dan para penggangguran akan menurun dan tentunya si bebek ini akan menang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun