Mohon tunggu...
M.Awan Eko Sabillah
M.Awan Eko Sabillah Mohon Tunggu... -

Seorang Suami dari Wanita Luar Biasa , Seorang Ayah dari Putri Kecil yang Mengagumkan, Dan Aku Hanya Lelaki Biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Subuh Itu, Kakak Kami Berpulang

22 Desember 2009   01:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:50 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Subuh, istriku kubiarkan menangis dipelukanku,sejenak setelah kami dikabari wanita itu telah berpulang. Meninggalkan kami dengan rasa beraneka rupa. Terselip keikhlasan mengingat rasa sakitnya yang begitu amat menyiksa tujuh bulan ini,namun ada kegetiran saat membayangkan dua wajah polos, buah hati yang ditinggalkannya.

Setelah prosesi menyemayamkan jasad kakak kami, kupeluk erat dua bocah itu sembari menahan perih yang meraja, " Sabar ya sayang, ada Om". Dan tak kuasa aku membendung air mata saat kedua bocah itu menanyakan bundanya.

Entah apa yang dimengerti dua bocah yang lugu itu tentang kematian, tapi ada bias kesedihan di wajah keduanya saat ada yang memberitahu mereka bahwa bundanya telah tiada.

Ursula Andriani, nama kakak kami. Ia adalah salah satu wanita tegar dan cerdas yang kukagumi. Dahulu beliau lah salah satu sosok yang kata istriku begitu antusias merekomendasikan aku menjadi suami adik kandungnya (istriku), yang begitu ia sayangi. Padahal sebelum menikah, aku sama sekali tidak mengenal beliau.

Aku sangat kehilangan sosoknya,karena kini tidak ada lagi sosok yang mengayomi dan selalu menjadi tempat kami untuk belajar banyak hal. Ia selalu menghadirkan diskusi-diskusi cerdas di antara keluarga kami, ia yang selalu riang,ia yang selalu gigih meraih impian, ia yang sabar dan teguh dengan begitu banyak ujian, termasuk ketegarannya melawan penyakit kanker. Penyakit yang membuat 7 bulan ini praktis ia hanya tergolek lemah di pembaringan, paradoks dengan keseharian kakak kami sebelumnya yang seperti bola bekel.

" Dik, titip anak-anak ya.. kalo nanti terjadi apa-apa.." demikian salah satu wasiat terakhir kakak kami. Sebuah anugerah jika suaminya mengijinkan, karena keluarga kecilku akan bertambah 2 bocah mungil nan menggemaskan.

" Semoga engkau tenang di sisi-Nya, kakak....."

*untuk semua saudaraku yang mengenal kakak kami (Ursula Andriani – FKM UNAIR 1998) mohon dimaafkan sekiranya ada khilaf beliau dan mohon doanya semoga beliau dimasukan di dalam jannah-Nya, amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun