Mohon tunggu...
Adhi Kurniawan
Adhi Kurniawan Mohon Tunggu... -

seorang biasa yang ingin memberikan sesuatu yang luar biasa untuk Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Apa Kabarmu Pagi Ini, Garuda?

27 Desember 2010   00:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Hei, apa kabar Garuda? Katanya semalam kalian kalah ya.,untuk kali pertama dalam gelaran AFF 2010 ini. Maaf, semalam aku tidak melihatmu bertanding. Bukan, bukan karena tidak mau menyempatkan diri atau tidak ada rasa nasionalisme terhadapmu. Namun, justru karena rasa cintaku yang terlalu berlebihan terhadapmu sehingga tidak tega melihat pemain-pemainmu dicurangi lawan, dikasari, atau bahkan diintimidasi secara tidak sportif uleh pendukung lawan.

Mereka sepertinya lupa, kalau kalian tidak mengalahkan Thailand di penyisihan grup, mungkin bukan mereka yang kalian hadapi di final ini.

Tenang, kami tetap sepenuh hati mendukungmu. Skor 0-3 memang bukan skor kecil, tetapi juga bukan skor yang mustahil untuk diperjuangkan. Yakin saja, seratus juta lebih pendukungmu masih setia mendoakanmu dari awal hingga akhir nanti.

Sebetulnya dari awal kalian memastikan diri lolos ke final, aku sudah beberapa kali mengingatkanmu lho. Jangan mau dieksploitasi secara berlebihan oleh pihak-pihak busuk yang ingin memanfaatkanmu untuk popularitas mereka. Iya, tentu kamu tahu, aku sedang membicarakan NH dan ARB. Duo politisi busuk, yang bahkan sampai hati mengorbankan satu-satunya pemersatu dan  penyemangat bangsa (sepakbola) demi kepentingan mereka. Mana ada ceritanya, tim nasional sepakbola malah diundang ke jamuan makan oleh keluarga politikus atau diminta datang ke pondok pesantren untuk istighosah bersama.

Media pun ikut-ikutan. Negeri ini terbawa euforia berlebihan karena kalian lolos ke final. Bukankah lolos ke final itu adalah hal yang wajar dalam suatu kompetisi olahraga yak. Media terlalu jauh memberitakan hal-hal pribadi tentang kehidupan kalian. Keluarga dan orang-orang yang kalian sayangi diundang untuk diwawancarai tentang hal pribadi kalian, dimintai berandai-andai ini itu. Bagaimana fokus dan konsentrasi kalian tidak terganggu coba. Lebih dari 10 kali sehari semua stasiun televisi menyiarkan berita yang diulang-ulang tentang kalian. Macam berita perselingkuhan selebriti saja.

Tak perlu kita terlalu membesar-besarkan ulah tidak sportif pendukung Malingshit. Laser, petasan, atau tindak tidak sportif. Biarlah, dengan begitu, justru dunia akan tahu seberapa kekanak-kanakannya orang Malingshit itu.

Lebih baik kita melihat ke dalam saja. Harus jujur kita akui, mental pemain-pemainmu masih perlu dibenahi. Semalam kalian terlihat bingung dan tidak tenang. Bermain bagus di babak pertama, dan jauh lebih bagus di awal babak kedua, tetapi justru setelah protes kepada wasit tentang laser itu, permainan kalian melemah. Mental. Sekali lagi mental. Teknik kalian sudah lebih baik. Strategi? Riedl adalah salah satu pelatih terbaik yang aku tahu pernah melatih kalian.

Kalian tidak kalah dari Malingshit. Kalian pun tidak kalah dari suporter Malingshit sialan itu.

Kaliah dikalahkan oleh keegoisan NH dan ketamakan ARB. Kalian dipecundangi media negeri sendiri. Kalian dicurangi kebiasaan latah negeri ini yang lebay terhadap sesuatu yang sedang nge-tren.

Garuda, tetaplah semangat dan berusaha yang menampilkan yang terbaik. Buatlah kami bangga. Demi kehormatan dan harga diri Indonesia. Kalau sudah begitu, apapun hasilnya nanti, walau pun di GBK kalian kalah 7-0 sekalipun, aku akan tetap respek dan bangga terhadap kalian.

Aku akan tetap mendoakan dan selalu berharap yang terbaik kepadamu. Sebagaimana yang aku doakan saat-saat sebelum kalian begitu dicintai orang hari-hari terakhir kemarin.

Regards.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun