di televisi aku melihat berita
katanya partisipasi politik rakyat kita sangat menggembirakan
tapi kudengar dari mulut seorang kawanku
dia diinterogasi dipanggil bapaknya
karena ikut kampanye GERINDRA
dan di kampungku ibu RT
tak mau menegor sapa warganya
hanya karena ia PDIP
ada juga yang saling bertengkar
padahal rumah mereka bersebelahan
penyebabnya hanya karena mereka berbeda tanda gambar
banyak yang mendukung
namun seperti menghamba
perang tak dapat dielakkan
seolah kebenaran hanyalah milik yang didukungnya
Lucu
seolah meniadakan kata sosial
menghamba pada tuan padahal ia penjahat kemanusiaan
tunduk pada tuan padahal ia sang peninggal jabatan
ada juga kontestan yang bermain kotor
saling tuding
adu urat
akibatnya dalam kampanye banyak
yang mencak-mencak
di televisi aku melihat berita-berita
tapi aku jadi muak karena isinya
kebohongan yang tak mengatakan kenyataan
untunglah warta berita segera bubar
acara yang kutunggu-tunggu datang : Piala Dunia
"Adaptasi bebas dari puisi Wiji Thukul - Aku Lebih Suka Dagelan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H