Mohon tunggu...
Awaludin Rauf Firmansyah
Awaludin Rauf Firmansyah Mohon Tunggu... Teknisi - Educate Yourself - Penggemar Sepak Bola, Sejarah, dan Seni

Just Sharing

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kenali Leaderless Group Discussion dan Jenis-jenisnya

4 April 2020   15:54 Diperbarui: 9 April 2021   09:04 3722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semester terakhir dalam masa perkuliahan barangkali cukup menguras tenaga dan pikiran mahasiswa tingkat akhir. Tak hanya harus menyelesaikan tugas akhir (Re: Skripsi) dan tanggungan-tanggungan lain.

Mahasiswa pun juga sudah mulai memikirkan, "nanti mau kerja dimana ya", "Apakah interview kerja nanti bakal menyeramkan", "Lanjut kuliah lagi (S2 atau lintas jalur), nyari kerja, atau bablas nikah ya (eh memang udah ada calon ?)". 

Narasi-narasi demikian kadangkala memenuhi otak mahasiswa dengan sejuta mimpinya, pilihan-pilihan tersebut tentu harus dipertimbangkan masak-masak agar tidak kesal dikemudian hari. 

Terkhusus kepada mahasiswa yang ingin mencari kerja selepas masa perkuliahan atau yang sering disebut dengan freshgraduate tentu wajib hukumnya untuk mempersiapkan sedari dini, apa-apa saja yang dibutuhkan ketika ingin melamar kerja nanti. 

Barangkali item seperti ijazah dan sertifikat penting, latihan soal-soal psikotest, menyiapkan tubuh agar bugar dan lulus di tahap tes fisik, hingga mengikuti pelatihan membuat CV dan interview kerja bisa menjadi salah satu alternatif untuk setidaknya menyiapkan diri agar tak terlalu "kaget" ketika masa-masa applying job yang cukup menguras emosi bagi sebagian orang. 

Patut diketahui bahwa "prosesi" dalam melamar pekerjaan bisa jadi berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Namun secara umum ada tahap-tahap yang harus dilalui oleh para pelamar kerja (khususnya untuk para freshgraduate) yang meliputi seleksi administrasi, tes potensi akademik, psikotest, Leaderless Group Discussion, wawancara HR, wawancara user, dan tes kesehatan. 

Kadangkala dari tahapan-tahapan yang disebutkan tadi ada yang dihilangkan menyesuaikan kebutuhan perusahaan. Oke kali ini kembali kepada topik utama yakni seputar leaderless Group Discussion atau yang biasa disingkat dengan LGD. 

Tahapan LGD ini sudah mulai diterapkan secara luas di proses rekrutmen baik itu pekerjaan, beasiswa, hingga organisasi mahasiswa sekalipun. Hal ini cukup beralasan dikarenakan dengan seleksi metode ini, pihak penilai atau perekrut bisa mengetahui bagaimana tingkat wawasan, nalar kritis, percaya diri, intelegensi, serta attitude dari calon rekrutan. 

LGD lazimnya berbentuk forum berisikan 8-10 orang tanpa adanya moderator dan tanpa output, dan hanya didampingi oleh penilai dari pihak rekrutmen. 

Jangka waktunya biasanya sampa angka 10-20 menit saja. Metode ini juga memiliki perbedaan dengan FGD, yang mana memiliki moderator pengarah dikusi dengan input an yang jelas. LGD sendiri memiliki berbagai jenis diskusi yang bisa berbeda antar perusahaan perekrut, berikut ini beberapa jenis LGD yang sering digunakan oleh perusahaan yang beroperasi di Indonesia,

1. General Delusion Case Study, yakni tipe LGD dengan bahasan berupa suatu problem yang tidak berhubungan dengan pekerjaan di perusahaan tersebut, seperti diskusi tentang "memilih 5 prioritas barang dari total 15 barang yang wajib diselamatkan ketika anda dan rekan terdampar di laut lepas segitiga bermuda"

2. General Case Study with Group Work, yakni tipe LGD yang tak hanya menuntut diskusi verbal tetapi juga melibatkan kerjasama tim dengan hasil kaya riil, seperti "membuat menara sekokoh dan setinggi mungkin dengan menggunakan sedotan, gunting, dan isolasi". Salah satu perusahaan yang menerapkan Metode LGD semacam ini ialah Schlumberger.

3. Specific Case Study with Current Issue, yakni tipe LGD dengan bahasan diskusi seputar isu terkini baik nasional atau bahkan internasional. Metode ini membutuhkan wawasan dan nalar kritis yang tentu harus dipersiapkan oleh para freshgraduate atau pelamar yang lain. LPDP menerapkan metode LGD ini.

4. Specific Case Study with Company Related Problem, yakni tipe LGD dengan topik diskusi berupa problem yang terjadi di lingkup perusahaan itu sendiri. Metode ini membutuhkan pengetahuan akan perusahaan terkait dan bidang yang digeluti. Nutrifood hingga Chandra Asri Petrochemical, menjadi beberapa perusahaan yang menerapkan metode ini.

Metode-metode tersebut hanya merupakan gambaran akan seperti apa tahap LGD dan itupun dapat berubah menyesuaikan kondisi aktual. Mempersiapkan sedari dini baik dari tahap paling awal hingga yang terakhir bisa menjadi salah satu kunci tatkala melamar pekerjaan kelak dikemudian hari. Tetap semangat dan #diRumahAja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun