Mohon tunggu...
Ahmad Awaludin
Ahmad Awaludin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengintip Prestasi Danny Pomanto yang Masuk 10 Tokoh Revolusi Mental

29 Januari 2016   15:27 Diperbarui: 29 Januari 2016   15:37 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jargon yang diusung Presiden Jokowi dalam membangun Indonesia yang lebih baik lagi adalah Revolusi Mental. Bermula dari merubah mental para pemimpin-pemimpin di Indonesia yang diharapkan akan merubah juga mental para warga negara Indonesia. Saya pun mellihat pentingnya Revolusi Mental dalam keseharian kita bermasyarakat, bernegara, bahkan dalam bekerja sehari-hari. Mulai dari merubah kebiasaan-kebiasaan negatif, merubah cara pandang yang lebih luas, dan berujung pada kegiatan konkret yang bisa berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.

[caption caption="Danny pomanto bersihkan drainase warga"][/caption]

Memang kita akui tidak mudah untuk merevolusi mental masyarakat, tapi hal itu bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Menurut saya, yang perlu dilakukan pemerintah adalah merevolusi mental para kepala daerah dan para birokrat yang ada di Indonesia terlebih dahulu. Para pemimpin daerah ini harus disadarkan bahwa mereka adalah orang yang melayani rakyat, bukan sebaliknya. Caranya? Tentunya dengan memberikan pelayanan publik yang baik pada masyarakat. Selain itu, para pemimpin tersebut harus membina warganya agar mengikuti peraturan pemerintah, menjaga fasilitas umum, dan turut serta dalam menjaga kondisi yang kondusif.

Saya harus akui masih banyak pemimpin di berbagai daerah yang masih belum merevolusi mental mereka, tapi saya juga tidak menutup mata bahwa ada pula pemimpin yang memang sudah bagus mentalnya. Kita lihat Wali Kota Surabaya Tri Risma, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Namun, kalau kita perhatikan ada satu nama yang tidak kalah dengan yang baru sebutkan tadi, orang ini adalah Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang yang akrab disapa Danny.

Penulis Hamry Gusman, dalam bukunya yang berjudul “Lima Pilar Revolusi Mental” memuat kisah sepak terjang para tokoh dalam negeri maupun tokoh dunia dalam memimpin. Pengantar buku ini ditulis langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan dirilis dalam trilogy. Nama Danny Pomanto pun masuk dalam 10 tokoh Revolusi Mental yang dibahas dalam buku ini. Selain Danny ada nama gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah. Untuk pemimpin dunia, ada presiden Georgia, Presiden Mikheil Saakashvili yang secara fenomenal berhasil mereformasi lembaga kepolisian serta Presiden Uruguay, Jose Alberto Mujica Cordano, yang dikenal sebagai presiden yang hidupnya paling sederhana di dunia

Saya pun penasaran, mengapa nama Danny Pomanto masuk dalam 10 daftar tokoh Revolusi Mental ini. Saya pun membuat riset kecil-kecilan dan browsing sana-sini sebenarnya apa sih prestasi Danny Pomanto? Jujur, saya agak kaget ketika membaca satu artikel berita yang mengatakan bahwa sebelum Presiden Jokowi menerapkan lelang jabatan saat menjadi Gubernur DKI, Danny sudah menerapkannya terlebih dahulu. Bahkan untuk melelang kursi kepala sekolah, pria kelahiran Makassar 30 Januari 2016 ini rela melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah-sekolah guna memantau transparansi lelang tersebut dan langsung memantau fasilitas sekolah apakah sudah baik untuk kegiatan belajar-mengajar atau tidak.

Dalam melayani warga Makassar, Danny juga nampaknya tidak setengah hati. Pada perayaan HUT Makassar ke-408, Danny langsung turun ke jalan memberikan makanan untuk para petugas kebersihan dan membantu para petugas itu menyapu jalanan di sekitar Pantai Losari. Selain itu, untuk menyadarkan warganya akan kebersihan, Danny rela membersihkan drainase atau comberan di sepanjang kanal Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Lette, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.

Melihat ketulusan Danny, warga Makassar merasa tersetuh hatinya dan ikut membantu Danny dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman. Alhasil, Kota Makassar pun menjadi salah satu kota terbersih di Indonesia dan Kota Daeng ini pun menerima penghargaan Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).

Nama Danny Pomanto tidak hanya terdengar di dalam negeri, sejak berhasil menyelenggarkan pertemuan Asean Major Forum (AMF) di Makassar, banyak negara-negara tetangga yang ingin menjalin kerja sama dengan Pemkot Makassar. Salah satunya Australia, “Negeri Kanguru” ini tertarik dengan potensi yang dimiliki kota tersebut. Bahkan Australia merayakan hari nasional atau Australia Day di Makassar.

Konsuler Kedutaan Bidang Diplomasi dan Politik Australia Dr. Bradley Armstrong mengunjungi Lorong Garden Kota Makassar, tepatnya di Jalan Langgau Kelurahan Timongan Lompoa, Kecamatan Bontola, yang ditemani langsung oleh Danny Pomanto. Bradley mengaku terkesan dengan program Lorong Garden tersebut. Untuk informasi, Lorong Garden adalah program pemkot Makassar yang mewajibkan warganya menanam dan merawat tumbuh-tumbuhan di sekitar tempat tinggalnya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun