Mohon tunggu...
Muhammad Awaluddin Bisri
Muhammad Awaluddin Bisri Mohon Tunggu... Lainnya - Final Year Pharmacy Student at Diponegoro University

Hello. I am Awaluddin, now I'm a 8th semester pharmacy student. I am able to communicate and build relationships well, has a leadership spirit, and tries new experiences. Very interested in pharmacy, industries and health care. I have experience in college organization, leadership, self-development, national competitions and social volunteering.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNDIP: Penyuluhan Mengenai "DAGUSIBU" di Kalangan Ibu-Ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren Guna Menambah Wawasan Mengenai Obat

10 Februari 2022   20:21 Diperbarui: 10 Februari 2022   20:26 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (10/02/2022) – Obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik untuk  menghilangkan   gejala atau symptom   dari   suatu   penyakit,   obat   juga   dapat mencegah   penyakit   bahkan  obat   juga  dapat menyembuhkan  penyakit. Meningkatnya penggunaan obat-obatan secara mandiri atau swamedikasi untuk suatu penyakit yang ringan sampai sedang menyebabkan diperlukannya pengetahuan mengenai obat-obatan yaitu mengenai DAGUSIBU. DAGUSIBU sendiri adalah singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat.

Sebagai sarana atau komoditi kesehatan yang dapat memberikan manfaat apabila cara mendapatkan, cara menggunakan, cara menyimpan dan cara membuang obat dilakukan dengan benar. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat dan benar serta dapat berdampak pada pencemaran lingkungan jika penangulangan limbah obat keluarga yang tidak benar.

Pada situasi pasca pandemi seperti sekarang ini, kebanyakan masyarakat melakukan swamedikasi dengan membeli obat di warung atau apotek karena enggan pergi ke rumah sakit. Hal tersebut berdampak pada penggunaan obat masyarakat yang secara bebas melakukan upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan sendiri (swamedikasi).

Program ini dilaksanakan pada hari Minggu (06/02/2022) melalui penyuluhan secara langsung yang dipaparkan oleh Amalia Indah Dewi Prameswari, mahasiswa Farmasi yang tergabung dalam Tim 1 KKN Universitas Diponegoro 2021/2022, kepada Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren.

Kegiatan penyuluhan ini sangat penting karena Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren belum mengetahui apa itu DAGUSIBU dan sangat antusias ketika penyuluhan dilaksanakan “Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan karena saya belum mengetahui apa itu DAGUSIBU,” ujar Ibu RW 02.

Leaflet untuk Penyuluhan DAGUSIBU bersama Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren (Dokpri)
Leaflet untuk Penyuluhan DAGUSIBU bersama Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren (Dokpri)
Leaflet untuk Penyuluhan DAGUSIBU bersama Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren (Dokpri)
Leaflet untuk Penyuluhan DAGUSIBU bersama Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren (Dokpri)

Kegiatan penyuluhan yang dilakukan meliputi pemberian leaflet bergambar untuk menarik minat membaca dan pembagian bingkisan untuk Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren. Dalam kegiatan tersebut dijelaskan mengenai apa itu DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) obat dengan baik dan benar. Diharapkan dari kegiatan penyuluhan ini dapat mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan obat dengan benar secara mandiri.

Penulis : Amalia Indah Dewi Prameswari

DPL : Desyta Ulfiana, ST., MT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun