Semarang (10/02/2022) – Obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan baik untuk menghilangkan gejala atau symptom dari suatu penyakit, obat juga dapat mencegah penyakit bahkan obat juga dapat menyembuhkan penyakit. Meningkatnya penggunaan obat-obatan secara mandiri atau swamedikasi untuk suatu penyakit yang ringan sampai sedang menyebabkan diperlukannya pengetahuan mengenai obat-obatan yaitu mengenai DAGUSIBU. DAGUSIBU sendiri adalah singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang obat.
Sebagai sarana atau komoditi kesehatan yang dapat memberikan manfaat apabila cara mendapatkan, cara menggunakan, cara menyimpan dan cara membuang obat dilakukan dengan benar. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat dan benar serta dapat berdampak pada pencemaran lingkungan jika penangulangan limbah obat keluarga yang tidak benar.
Pada situasi pasca pandemi seperti sekarang ini, kebanyakan masyarakat melakukan swamedikasi dengan membeli obat di warung atau apotek karena enggan pergi ke rumah sakit. Hal tersebut berdampak pada penggunaan obat masyarakat yang secara bebas melakukan upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan sendiri (swamedikasi).
Program ini dilaksanakan pada hari Minggu (06/02/2022) melalui penyuluhan secara langsung yang dipaparkan oleh Amalia Indah Dewi Prameswari, mahasiswa Farmasi yang tergabung dalam Tim 1 KKN Universitas Diponegoro 2021/2022, kepada Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren.
Kegiatan penyuluhan ini sangat penting karena Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren belum mengetahui apa itu DAGUSIBU dan sangat antusias ketika penyuluhan dilaksanakan “Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan karena saya belum mengetahui apa itu DAGUSIBU,” ujar Ibu RW 02.
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan meliputi pemberian leaflet bergambar untuk menarik minat membaca dan pembagian bingkisan untuk Ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pesantren. Dalam kegiatan tersebut dijelaskan mengenai apa itu DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan dan Buang) obat dengan baik dan benar. Diharapkan dari kegiatan penyuluhan ini dapat mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan obat dengan benar secara mandiri.
Penulis : Amalia Indah Dewi Prameswari
DPL : Desyta Ulfiana, ST., MT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H