Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketidakadilan di Lapangan Hijau

11 Oktober 2024   05:18 Diperbarui: 11 Oktober 2024   08:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahrain vs Indonesia (sumber gambar:https://sport.detik.com) 

Di tengah gemuruh sorak dan nyala terang,
Ada ketidakadilan yang meresap di sepanjang lapang.
Wasit berkuasa, peluitnya nyaring terdengar,
Namun keadilannya kerap kali melenceng, tak lagi tegar.

Para pemain berlari, menggapai asa yang tinggi,
Namun keputusan diambil tak selalu berpihak, terlalu sering salah arti.
Gol yang terjadi melewati masa permainan
Menjadi luka yang dalam bagi seluruh negeri

Keringat jatuh, perjuangan tak terbalas,
Di bawah mata yang seharusnya tajam dan tegas.
Namun kadang, entah kenapa,
Keberpihakan seakan punya tempat istimewa.

Sepak bola bukan lagi tentang keadilan,
Bukan hanya tentang tendangan atau kehebatan permainan.
Tapi tentang kuasa yang tergenggam dalam tangan,
Seorang yang berhak, namun tak jarang menutup pandangan.

Oh, wasit, engkau di tengah segala mimpi,
Namun janganlah kau biarkan kebenaran menyepi.
Sebab di setiap peluit yang kau tiupkan,
Ada ribuan hati yang menanti keadilan.

Py Laba, 11 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun